Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) Kantongi Laba Bersih Rp 165 Miliar di Kuartal I-2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan konsumer otomotif dan transportasi PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) catat kinerja moncer di kuartal I-2024. Di mana, MPMX cetak pendapatan bersih naik 3% secara tahunan dari Rp 3,8 triliun di kuartal I-2023 menjadi Rp 3,9 triliun pada periode Januari-Maret 2024.

General Manager Corporate Communication & Sustainability Mitra Pinasthika Mustika Natalia Lusnita mengungkapkan, peningkatan ini didorong oleh peningkatan bisnis sepeda motor dan perbaikan performa bisnis asuransi.

"Imbasnya, laba kotor meningkat sebesar 4% YoY dari Rp 335 miliar menjadi Rp 347 miliar dan laba bersih juga meningkat dari Rp 131 miliar menjadi Rp 165 miliar sepanjang kuartal I-2024 atau tumbuh sebesar 26% dan marjin laba bersih turut meningkat dari 3,5% menjadi 4,2% didorong oleh kinerja bisnis sepeda motor, bisnis asuransi, dan keuntungan dari valuta asing," kata Natalia dalam keterangan resminya kepada Kontan beberapa waktu lalu.


Lebih lanjut, Natalia bilang, kontribusi setiap segmen. Pertama, pada segmen bisnis distribusi, ritel dan aftermarket kendaraan roda dua melalui MPMulia berhasil menjaga penjualan sepeda motornya tetap stabil dan posisinya sebagai pemimpin pasar. 

Dengan jaringan distribusi yang kuat dan hubungan baik serta jangka panjang dengan diler-diler, MPMulia dapat menekan penurunan volume penjualan sepeda motor hanya di 3% YoY meskipun terjadi pelemahan penjualan sepeda motor nasional yang turun 5% YoY.

Baca Juga: MPMX Siapkan Capex Hingga Rp 75 Miliar pada Tahun 2024, Ini Alokasinya

"Selama kuartal I-2024, pendapatan distribusi MPMX meningkat sebesar 2% YoY dan pendapatan ritel meningkat sebesar 8% YoY. Selain itu pendapatan dari bisnis suku cadang sepeda motor juga mengalami peningkatan sebesar 4% YoY baik distribusi maupun ritel, disebabkan oleh peningkatan volume penjualan suku cadang," sambungnya. 

Kedua, segmen bisnis asuransi MPMInsurance menunjukkan pemulihan dengan mencatat peningkatan signifikan pada premi bruto sebesar 94% YoY dan peningkatan margin laba kotor menjadi sekitar 60%. Total premi bruto meningkat sebesar 94% YoY menjadi Rp 186 miliar yang didorong utamanya oleh produk properti.

Ketiga, produk engineering dan marine hull memberikan kontribusi dengan kenaikan sebesar 68% YoY menjadi Rp 34 miliar. Keempat, premi bruto produk kendaraan bermotor turun sebesar 9% menjadi Rp 54 miliar akibat penurunan penjualan otomotif nasional. 

"Hasilnya, pendapatan bersih meningkat sebesar 5% YoY dari Rp 68 miliar menjadi Rp 71 miliar dan laba kotor meningkat sebesar 19% YoY dari Rp3 6 miliar menjadi Rp 43 miliar dengan perbaikan pada margin laba kotor dari 53,4% menjadi 60,4% yang didorong oleh peningkatan pendapat premi bersih dan penurunan klaim," tambahnya.

Sedangkan, di bisnis penyewaan kendaraan, MPMRent meningkatkan unit yang tersedia untuk disewakan sebesar 4% YoY menjadi sekitar 14.500 unit dan meningkatkan utilisasi unit sewa dengan peningkatan unit yang disewakan sebesar 5% YoY menjadi sekitar 13.700 unit.

"Peningkatan unit yang disewakan pada kuartal I-2024 sebagian besar disumbang oleh mobil penumpang yang meningkat sebesar 9% YoY menjadi sekitar 9.800 unit didorong oleh permintaan yang lebih tinggi dari layanan keuangan dan institusi pemerintah," lanjutnya.

Kendati demikian, total pengemudi menurun sebesar 2% YoY menjadi sekitar 1.600 pengemudi sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan profitabilitas pada layanan pengemudi.

Baca Juga: Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) Selalu Ikuti Tren dan Kebutuhan Pelanggan

Terakhir, di bisnis jasa keuangan, pada kuartal I-2024, pemesanan baru Jaccs MPM Finance Indonesia (JMFI) mengalami penurunan sebesar 23% YoY menjadi Rp986 miliar terutama disebabkan oleh penurunan pemesanan baru dari produk kendaraan bermotor. 

"Penurunan pemesanan produk kendaraan bermotor sesuai dengan pendekatan strategis perusahaan untuk meningkatkan kualitas aset dengan mengadopsi pendekatan yang lebih hati-hati dalam akuisisi pelanggan. Selain itu, JMFI bertujuan untuk mengoptimalkan operasi bisnisnya dengan melakukan restrukturisasi pada proses internal," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari