Mitra UMKM Kuliner Akui GoFood Lebih Unggul dalam Menarik Pelanggan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar terhadap UMKM kuliner. Nasi Uduk Betawi, salah satu UMKM yang high demand di Surabaya, juga sempat mengalami penurunan pendapatan secara drastis pada awal pandemi.

Terlepas dari tantangan yang ada, Adhi Setyo Priyoso, pemilik Nasi Uduk Betawi Surabaya, berhasil melewati masa sulit tersebut bersama GoFood sebagai pemimpin layanan pesan-antar makanan online di Indonesia.  Menurut pengamatan Adhi, segmentasi pasar kuliner di Surabaya berubah ketika pandemi, jika sebelumnya banyak pendatang yang mengincar promo, sekarang lebih banyak pelanggan yang biasa berbelanja dengan jumlah besar.

“Pihak Gojek ini responnya sangat cepat sekali ketika melihat perubahan tren. GoFood mengeluarkan promo dengan batas minimum pembelanjaan Rp40.000 dan Gojek meluncurkan program loyalty GoClub, membuat promo-promo khusus yang mengundang pelanggan untuk bertransaksi lebih banyak. UMKM kuliner jadi belajar mengenai up selling dan cross selling agar customer bisa mendapatkan diskon. Hal ini juga diulas tuntas di platform edukasi Gojek. Teman-teman UMKM kuliner yang jeli bisa dengan cepat mengikuti tren,” ujar Adhi.


Adhi, yang kini memiliki outlet di pusat kota Surabaya dan Surabaya Timur, merasa senang karena banyaknya pelanggan yang dapat menjangkau dan membeli produk kulinernya melalui layanan GoFood. “Banyak customer di sekitar outlet saya yang menggunakan GoFood. Wah, bahkan pergerakan omzet GoFood di outlet saya yang di World Trade Center (WTC) Surabaya sangat fantastis,” ujar Adhi.

Pengalaman Adhi ini sejalan dengan hasil temuan riset independen Foodizz bersama Deka Insight mengenai perilaku pasar di bidang kuliner sehubungan dengan adaptasi di masa pandemi yang kini memasuki tahun kedua. Riset independen yang dilakukan sepanjang periode September 2021 tersebut menobatkan GoFood lebih unggul jadi andalan utama konsumen dibandingkan dengan pesaingnya GrabFood dan Shopee Food.

Menanggapi hasil riset tersebut, Adhi berkata, “Jika dibandingkan dengan layanan serupa yang cenderung mengedepankan promo, GoFood fokus dalam membantu mitra UMKM meningkatkan bisnis mereka. Pedagang pinggir jalan [didorong] untuk memperbaiki kualitas produk mereka, sehingga bisa memenuhi permintaan pasar saat ini. Kualitas produk yang semakin bagus, menaikan basket size, sehingga nilai transaksi dan omzet tetap stabil.” 

Jika sebelumnya pelanggan mengeluarkan senilai Rp15.000-Rp20.000 dalam sekali transaksi, berkat promo bundling nilai transaksi pelanggan menjadi lebih besar mencapai Rp40.000. Ini sangat berpengaruh terhadap omzet keseluruhan di resto Nasi Uduk Betawi. “Tentu ada konsekuensinya, kita juga harus meningkatkan kualitas produk,” imbuh Adhi.

Selain menggunakan GoFood untuk menjangkau pelanggan, Adhi juga memanfaatkan berbagai dukungan yang disediakan ekosistem Gojek, diantaranya subsidi promo rutin untuk meningkatkan eksposur resto serta kesempatan upskilling melalui Komunitas Partner GoFood (KOMPAG), sehingga ia bisa menerapkan strategi cross selling produk kuliner untuk meningkatkan basket size pelanggan.

Adhi mengaku sangat bangga dan senang bisa menjadi bagian dari GoFood dan juga KOMPAG. “Saya sangat senang bisa memberikan manfaat dengan berbagi pengetahuan ke teman-teman UMKM kuliner melalui GoFood. Saya percaya rezeki bisa kita raih dengan membantu sesama dan ini terbukti. Dengan membantu teman-teman UMKM kuliner, ternyata penjualanku tambah bagus.”

Selain melihat layanan pesan-antar makanan online mana yang paling populer,  Foodizz dan Deka Insight juga melihat menu-menu kuliner nusantara masih menjadi primadona untuk pemesanan makanan secara online, di mana resto yang menyediakan menu lalapan (bebek, ayam seafood), mie, soto, bakso, dan sate menjadi menu yang paling populer. Selain makanan nusantara, menu dari fast food chain juga masih menjadi preferensi pelanggan. Menu makanan cepat saji ini mengindikasikan pentingnya kecepatan yang diinginkan oleh pelanggan ketika memesan makanan.

“Perilaku pengguna saat melakukan delivery order kebanyakan adalah memesan untuk keluarga dalam jumlah banyak sekaligus, Hal ini dapat menjadi peluang bagi pebisnis kuliner dengan membuat promo paket menu,” mengutip riset independen tersebut.

Ragam temuan menarik yang terangkum dalam riset independen ini ditujukan untuk menjadi bahan informasi berharga bagi pelaku bisnis kuliner dalam menutup tahun 2021 dan menyongsong tahun 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ridwal Prima Gozal