KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (
MBSS) membukukan kinerja keuangan moncer pada kuartal I-2022. Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, MBSS meraih pendapatan sebesar US$ 16,11 juta. Capaian tersebut meningkat sekitar 6,22%
year on year (yoy) dari kinerja di kuartal I-2021 yang sebesar US$ 15,17 juta. Direktur Keuangan MBSS Susan Faustine menjelaskan, kenaikan pendapatan pada kuartal I 2022 ditopang dari sektor
barging batubara.
"Pendapatan tongkang yang lebih tinggi berkontribusi atas peningkatan pendapatan ini meskipun pendapatan
floating crane sedikit lebih rendah dibanding kuartal I 2021," kata Susan dalam Public Expose Virtual, Kamis (16/6).
Baca Juga: Harga Batubara Stabil, Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS) Siap Jaga Kinerja Tahun Ini Merujuk paparan MBSS, sektor
barging berkontribusi sebesar US$ 11,7 juta pada kuartal I 2022. Raihan ini lebih tinggi ketimbang kuartal I 2021 yang sebesar US$ 10,7 juta. Adapun, sektor
floating crane berkontribusi sebesar US$ 4,4 juta pada kuartal I 2022 atau sedikit lebih rendah ketimbang kuartal I 2021 yang mencapai US$ 4,5 juta. Susan melanjutkan, dari segi volume sejatinya jumlah angkutan
segmeng barging atau tongkang menurun ketimbang periode sama di tahun sebelumnya. Sepanjang kuartal I 2022, volume angkutan tongkang mencapai 5,4 juta ton. Jumlah ini lebih rendah ketimbang angkutan kuartal I 2021 yang mencapai 6 juta ton.
"Sejalan dengan jumlah armada yang lebih rendah yaitu 54 set dibandingkan kuartal I 2021 sebanyak 56 set," kata Susan. Adapun, segmen
floating crane mencatatkan peningkatan kinerja dimana volume kargo yang diangkut mencapai 2,2 juta ton. Jumlah ini lebih tinggi ketimbang kuartal I 2021 yang sebesar 2,1 juta ton. MBSS juga sukses mencatatkan kinerja positif untuk
bottom line sepanjang kuartal I-2022. Laba bersih MBSS mencapai US$ 448.290 di tiga bulan pertama tahun ini. Di periode yang sama tahun lalu, perusahaan mencatatkan rugi bersih US$ 1,58 juta. Direktur MBSS Ferdinand Chavez Mapaye mengungkapkan, salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja pada kuartal I 2022 yakni kebijakan larangan ekspor.
Baca Juga: Mitrabahtera Segara (MBSS) Meraih Dua Fasilitas Kredit dari BCA Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia memberlakukan larangan ekspor batubara pada Januari 2022 lalu. Larangan ekspor ini sebagai imbas belum terpenuhinya Domestic Market Obligation (DMO) oleh pelaku usaha pertambangan. "Semua perusahaan
tug and barge dan
mother vessel yang beroperasi secara domestik untuk melayani
transhipment semuanya tidak ada pekerjaan karena larangan ekspor. Otomatis itu berdampak signifikan pada Januari 2022," kata Ferdinand. Ferdinand melanjutkan, hingga kuartal I 2022 armada MBSS yang beroperasi mencapai 54 set untuk
barging dan 6 unit untuk
floating cranes. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari