JAKARTA. Meski sepanjang 2012 harga batubara melandai, PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk yakin, kinerjanya tetap kinclong. Maklum, perusahaan jasa angkutan hasil tambang ini memiliki kontrak pengangkutan jangka panjang. Selain itu, mereka menerapkan efisiensi. Tak heran, perusahaan berkode saham MBSS ini optimistis bisa meraih pendapatan US$ 130 juta-US$ 135 juta sepanjang tahun lalu. Presiden Direktur MBSS, Rico Rustombi, menyatakan, angka tersebut meningkat 22% dibanding dengan tahun 2011.Dia memprediksikan laba bersih 2012 bisa mencapai US$ 30 juta, atau tumbuh 25%-26% ketimbang tahun sebelumnya. "Kami perkirakan bisa melebihi target awal tahun, karena kami kedatangan armada baru dan sudah beroperasi," papar Rico, Senin (7/1).Sekadar mengingatkan, pada kuartal IV-2012, MBSS mendatangkan tiga set tongkang dan satu floating crane. Dengan tambahan armada itu, saat ini, perusahaan yang tergabung dalam grup Indika Energy ini memiliki 72 set tongkang dan enam floating cranes.Menurut Rico, kinerja perusahaan bisa terjaga berkat optimalisasi penggunaan armada. Apalagi perolehan kontrak yang rata-rata jangka panjang memberikan kepastian bagi bisnis perusahaan. "Kontrak-kontrak yang diraih MBSS berkisar 2-7 tahun untuk barging (pengangkutan dengan tongkang), dan floating cranes antara 5-10 tahun," ujarnya. Belum lagi, portofolio klien MBSS tak hanya produsen batubara, melainkan juga pembeli dan pengguna akhir (end user) batubara. "Ini salah satu strategi kami dalam mengelola risiko yang timbul akibat perubahan harga batubara di pasar," ungkap Rico. Rico menjelaskan, dalam kondisi harga batubara yang turun, pengguna batubara cenderung menambah pembelian batubara supaya dapat mengurangi biaya produksi mereka. Alhasil, penggunaan kapal tongkang MBSS pun meningkat. Margin 25%-26%Untuk tahun ini, Rico memperkirakan, industri batubara belum menggembirakan. Menurutnya, harga jual batubara masih rendah, dan produksi batubara akan turun. Itu sebabnya, MBSS memilih konservatif, dengan tidak menyiapkan anggaran belanja untuk ekspansi maupun menambah armada. "Kami akan optimalkan armada yang ada," ujarnya.Tapi, bukan berarti kinerja MBSS bakal melepem di tahun ini. Rico bilang, pihaknya akan berekspansi melalui penambahan portofolio klien. Tahun ini, perusahaan dipastikan meraih kontrak baru dari Indika Energy, yaitu pengangkutan sebanyak 1,2 juta ton batubara dari tambang baru.Selain itu, MBSS juga akan membidik lebih banyak end user. Saat ini, perusahaan sudah melayani pengangkutan untuk PLN dan Holcim. MBSS juga akan melanjutkan strategi efisiensi penggunaan minyak dan biaya pemeliharaan yang sudah dilakukan sejak tahun lalu. "Struktur biaya kami pastikan efisien, demi mempertahankan margin laba bersih di kisaran 25%-26% tahun ini," ungkap Rico.Dengan begitu, dia optimistis, pendapatan MBSS tahun ini bisa tumbuh 20%, dan laba bersih meningkat 26% dibanding tahun lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Mitrabahtera yakin pendapatan naik 20% di 2013
JAKARTA. Meski sepanjang 2012 harga batubara melandai, PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk yakin, kinerjanya tetap kinclong. Maklum, perusahaan jasa angkutan hasil tambang ini memiliki kontrak pengangkutan jangka panjang. Selain itu, mereka menerapkan efisiensi. Tak heran, perusahaan berkode saham MBSS ini optimistis bisa meraih pendapatan US$ 130 juta-US$ 135 juta sepanjang tahun lalu. Presiden Direktur MBSS, Rico Rustombi, menyatakan, angka tersebut meningkat 22% dibanding dengan tahun 2011.Dia memprediksikan laba bersih 2012 bisa mencapai US$ 30 juta, atau tumbuh 25%-26% ketimbang tahun sebelumnya. "Kami perkirakan bisa melebihi target awal tahun, karena kami kedatangan armada baru dan sudah beroperasi," papar Rico, Senin (7/1).Sekadar mengingatkan, pada kuartal IV-2012, MBSS mendatangkan tiga set tongkang dan satu floating crane. Dengan tambahan armada itu, saat ini, perusahaan yang tergabung dalam grup Indika Energy ini memiliki 72 set tongkang dan enam floating cranes.Menurut Rico, kinerja perusahaan bisa terjaga berkat optimalisasi penggunaan armada. Apalagi perolehan kontrak yang rata-rata jangka panjang memberikan kepastian bagi bisnis perusahaan. "Kontrak-kontrak yang diraih MBSS berkisar 2-7 tahun untuk barging (pengangkutan dengan tongkang), dan floating cranes antara 5-10 tahun," ujarnya. Belum lagi, portofolio klien MBSS tak hanya produsen batubara, melainkan juga pembeli dan pengguna akhir (end user) batubara. "Ini salah satu strategi kami dalam mengelola risiko yang timbul akibat perubahan harga batubara di pasar," ungkap Rico. Rico menjelaskan, dalam kondisi harga batubara yang turun, pengguna batubara cenderung menambah pembelian batubara supaya dapat mengurangi biaya produksi mereka. Alhasil, penggunaan kapal tongkang MBSS pun meningkat. Margin 25%-26%Untuk tahun ini, Rico memperkirakan, industri batubara belum menggembirakan. Menurutnya, harga jual batubara masih rendah, dan produksi batubara akan turun. Itu sebabnya, MBSS memilih konservatif, dengan tidak menyiapkan anggaran belanja untuk ekspansi maupun menambah armada. "Kami akan optimalkan armada yang ada," ujarnya.Tapi, bukan berarti kinerja MBSS bakal melepem di tahun ini. Rico bilang, pihaknya akan berekspansi melalui penambahan portofolio klien. Tahun ini, perusahaan dipastikan meraih kontrak baru dari Indika Energy, yaitu pengangkutan sebanyak 1,2 juta ton batubara dari tambang baru.Selain itu, MBSS juga akan membidik lebih banyak end user. Saat ini, perusahaan sudah melayani pengangkutan untuk PLN dan Holcim. MBSS juga akan melanjutkan strategi efisiensi penggunaan minyak dan biaya pemeliharaan yang sudah dilakukan sejak tahun lalu. "Struktur biaya kami pastikan efisien, demi mempertahankan margin laba bersih di kisaran 25%-26% tahun ini," ungkap Rico.Dengan begitu, dia optimistis, pendapatan MBSS tahun ini bisa tumbuh 20%, dan laba bersih meningkat 26% dibanding tahun lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News