Mitrabara Adiperdana (MBAP) kejar produksi 4 juta ton batubara tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitrabara Adiperdana Tbk mengungkit target produksi batubara pada tahun ini. Bila semula target produksi batubara perusahaan dicanangkan sebesar 3,5 juta ton, kini emiten berkode saham MBAP tersebut membidik target produksi sebanyak 4 juta ton batubara untuk tahun buku 2021. 

Sekretaris Perusahaan MBAP, Chandra Lautan mengatakan, permohonan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) perusahaan telah disetujui oleh Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) pada 31 Agustus 2021 lalu. Sebelumnya, MBAP mengajukan permohonan revisi tersebut pada Juni 2021.

“(Penambahan target produksi) untuk mendukung kebutuhan dalam negeri dan memanfaatkan momentum kenaikan harga,” kata Chandra kepada Kontan.co.id, Senin (6/9).


Seperti diketahui, harga batubara masih cenderung menunjukkan tren kenaikan. Hal ini misalnya tercermin pada Harga Batubara Acuan (HBA) bulan Agustus 2021 yang mencapai US$ 130,99 per ton. Dalam data Kementerian ESDM, angka tersebut merupakan angka tertinggi selama lebih dari 1 dekade terakhir.

Catatan saja, HBA sendiri merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8%, dan Ash 15%.

Baca Juga: Mitrabara Adiperdana (MBAP) ajukan revisi RKAB untuk tingkatkan produksi batubara

 
MBAP Chart by TradingView

Bersamaan dengan tren positif pergerakan harga batubara, MBAP mencatatkan kenaikan pendapatan 2,08% secara tahunan alias year-on-year (yoy) dari semula US$ 128,12 juta pada semester I 2020 menjadi US$ 130,79 juta di semester I 2021.

Seiring dengan pendapatan yang bertumbuh, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih perusahaan ikut mendaki  23,09% yoy menjadi US$ 29,41 juta di semester pertama tahun ini. Sebelumnya, laba bersih MBAP berjumlah  US$ 23,89 juta pada semester pertama tahun lalu.

Chandra bilang, tambahan kuota produksi yang didapat dan telah disetujui bakal dimanfaatkan untuk mendukung penjualan dalam negeri ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan juga pasar ekspor eksisting. “(Target pasar) masih sama saja,” ujar Chandra.

Sepanjang semester I 2021 lalu, MBAP telah merealisasikan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sekitar US$ 407 ribu. Secara terperinci, realisasi belanja modal tersebut digunakan untuk bangunan dan prasarana sekitar 25%, mesin, alat berat dan kendaraan 15%, peralatan tambang 5%, serta perabot dan peralatan kantor 60%.

Selanjutnya: Begini alokasi penggunaan capex Mitrabara Adiperdana (MBAP) untuk tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .