Mitrabara pesan 60.000 KL solar ke Pertamina



JAKARTA. PT Mitrabara Adiperdana Tbk menjalin kerja sama dengan perusahaan migas pelat merah PT Pertamina untuk menjamin pasokan kebutuhan bahan bakar operasional pertambangannya. Kerjasama ini tertuang dalam perjanjian kerjasama jual beli yang diteken pada Selasa 7 Oktober 2014 pekan lalu.

Dalam perjanjian jual beli itu, Mitrabara akan mendapatkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dari Pertamina. Khoirudin, Presiden Direktur PT Mitrabara Adiperdana kepada KONTAN, Minggu (12/10) bilang, solar itu sepenuhnya akan yang digunakan untuk kebutuhan operasional perusahaan.

Pada kontrak jual beli tersebut Mitrabara melibatkan anak usaha yakni PT Baradinamika Mudasukses. Kerjasama yang Mitrabara dengan Pertamina ini juga memberikan jaminan pasokan BBM untuk semua afiliasi bisnis di bawah Grup Baramulti, selain dari Mitrabara.


Adapun total komitmen pasokan bahan bakar dari Pertamina ke seluruh perusahaan afiliasi Baramulti ini mencapai 5.000 kilo liter sebulan alias 60.000 kiloliter setahun. Dari total pasokan solar ini, sebesar 15%-20% akan pakai Mitrabara dan anak usahanya.

Soal berapa harga pembelian, masih akan ditentukan berdasarkan jumlah pembelian BBM oleh perusahaan dengan perhitungan harga BBM yang ditetapkan PT Pertamina saat pengiriman. "Meski demikian, ada potongan harga khusus dari Pertamina," jelas dia.

Sebelum menggandeng Pertamina, Mitrabara membeli BBM dari perusahaan lokal di Kalimantan yang juga membeli BBM dari Pertamina. Agar lebih hemat, Mitrabara memutuskan membeli langsung dari Pertamina guna mendapatkan harga yang lebih murah.

Untuk diketahui saja, kebutuhan solar Mitrabara digunakan untuk kebutuhan operasional alat berat, angkutan batubara, crushing plant, barge loading conveyor, kendaraan pengangkut batubara dan lain-lainnya. 

Perjanjian pasokan BBM ini akan efektif mulai bulan Oktober 2014 ini juga. Sedangkan masa waktu dari kontrak kerjasama tidak mengikat. 

Dengan begitu, kesepakatan pasokan bahan bakar dari Pertamina ini bisa terus berlanjut dan bisa diputus kapan saja. "Untuk awal pasokan ini akan berlangsung selama setahun ke depan," tambah Khoirudin.

Untuk diketahui saja, Mitrabara saat ini sedang fokus menyelesaikan pembangunan coal handling facility pelabuhan Muara Bengalun Malinau, Kalimantan Utara senilai Rp 123 miliar. Fasilitas ini untuk meningkatkan produksi batubara Mitrabara.

Tahun ini, Mitrabara menargetkan produksi batu bara sebesar 2,5 juta ton, atau naik 38,8% dari produksi tahun lalu sebesar 1,8 juta ton. Untuk tahun 2015 dan 2016 mendatang, perusahaan mematok target produksi batubara sebesar 4 juta hingga 5 juta ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto