JAKARTA. PT Mitrabara Adiperdana Tbk (Mitrabara) akhirnya menetapkan harga penawaran saham perdana senilai Rp 1.300 per saham. Harga final ini berada di batas atas kisaran harga Initial Public Offering (IPO) yang sebelumnya ditetapkan Mitrabara sebesar Rp 1.150-Rp 1.350 per saham. Hal itu terungkap dalam pengumuman resmi di situs Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Rabu (3/7). Namun, jumlah saham yang ditawarkan lewat IPO dikurangi menjadi 245,45 juta unit. Awalnya, Mitrabara berniat melepas maksimum 273,03 juta saham dalam Initial Public Offering (IPO). Dengan mengacu pada harga itu, Mitrabara berpotensi meraih dana Rp 319,09 miliar dari IPO. Mitrabara akan menggunakan 58,5% dana IPO untuk pengembangan anak usaha, terutama membangun fasilitas pelabuhan. Sekitar 35% dana IPO akan digunakan untuk modal kerja Mitrabara. Sementara sisa sekitar 6,5% dari dana IPO bakal digunakan untuk memenuhi belanja modal, seperti pembangunan fasilitas kantor dan laboratorium. Di 2014, Mitrabara ingin memproduksi batubara sebanyak 2,5 juta ton, naik 38,8% dibandingkan tahun lalu yang 1,8 juta ton. Khoirudin, Direktur Utama Mitrabara mengatakan, ekspansi produksi merupakan salah satu strategi perusahaan untuk mendongkrak kinerja keuangan. Peningkatan produksi ini akan terus dilakukan minimal hingga tahun 2016 mendatang. "Di tahun 2015-2016, kami menargetkan produksi batubara sebanyak 4 juta ton per tahun," kata Khoirudin di Jakarta, belum lama ini. Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Kalimantan Utara itu memang masih memiliki cadangan batubara yang memadai guna mengejar target itu. Mitrabara memiliki cadangan terbukti sebanyak 37,03 juta ton dan cadangan terduga 8,35 juta ton. Alhasil, total cadangan batubara yang dimiliki Mitrabara per 31 Desember 2013 tercatat 45,38 juta ton. Batubara Mitrabara dibeli oleh beberapa pelanggan besar, seperti perusahaan asal Jepang, Idemitsu Kosan Co. Ltd. Tahun lalu, Idemitsu menyerap 37,76% dari total produksi batubara Mitrabara. Pelanggan terbesar kedua Mitrabara adalah Trafigura Beheer BV. Perusahaan trading batubara asal Belanda ini membeli sekitar 30,06% dari total produksi Mitrabara di 2013. Klien lain Mitrabara adalah Dragon Energy Ltd, Marubeni Corp. dan The Power Sector Assets and Liabilities Management Corp (PSALM).Sebagai informasi, masa penawaran saham perdana Mitrabara dilakukan pada 2-4 Juli 2014. Tanggal penjatahan IPO dilakukan pada 7 Juli 2014. Rencananya, Mitrabara akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Juli 2014.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Mitrabara tetapkan harga IPO Rp 1.300 per saham
JAKARTA. PT Mitrabara Adiperdana Tbk (Mitrabara) akhirnya menetapkan harga penawaran saham perdana senilai Rp 1.300 per saham. Harga final ini berada di batas atas kisaran harga Initial Public Offering (IPO) yang sebelumnya ditetapkan Mitrabara sebesar Rp 1.150-Rp 1.350 per saham. Hal itu terungkap dalam pengumuman resmi di situs Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Rabu (3/7). Namun, jumlah saham yang ditawarkan lewat IPO dikurangi menjadi 245,45 juta unit. Awalnya, Mitrabara berniat melepas maksimum 273,03 juta saham dalam Initial Public Offering (IPO). Dengan mengacu pada harga itu, Mitrabara berpotensi meraih dana Rp 319,09 miliar dari IPO. Mitrabara akan menggunakan 58,5% dana IPO untuk pengembangan anak usaha, terutama membangun fasilitas pelabuhan. Sekitar 35% dana IPO akan digunakan untuk modal kerja Mitrabara. Sementara sisa sekitar 6,5% dari dana IPO bakal digunakan untuk memenuhi belanja modal, seperti pembangunan fasilitas kantor dan laboratorium. Di 2014, Mitrabara ingin memproduksi batubara sebanyak 2,5 juta ton, naik 38,8% dibandingkan tahun lalu yang 1,8 juta ton. Khoirudin, Direktur Utama Mitrabara mengatakan, ekspansi produksi merupakan salah satu strategi perusahaan untuk mendongkrak kinerja keuangan. Peningkatan produksi ini akan terus dilakukan minimal hingga tahun 2016 mendatang. "Di tahun 2015-2016, kami menargetkan produksi batubara sebanyak 4 juta ton per tahun," kata Khoirudin di Jakarta, belum lama ini. Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Kalimantan Utara itu memang masih memiliki cadangan batubara yang memadai guna mengejar target itu. Mitrabara memiliki cadangan terbukti sebanyak 37,03 juta ton dan cadangan terduga 8,35 juta ton. Alhasil, total cadangan batubara yang dimiliki Mitrabara per 31 Desember 2013 tercatat 45,38 juta ton. Batubara Mitrabara dibeli oleh beberapa pelanggan besar, seperti perusahaan asal Jepang, Idemitsu Kosan Co. Ltd. Tahun lalu, Idemitsu menyerap 37,76% dari total produksi batubara Mitrabara. Pelanggan terbesar kedua Mitrabara adalah Trafigura Beheer BV. Perusahaan trading batubara asal Belanda ini membeli sekitar 30,06% dari total produksi Mitrabara di 2013. Klien lain Mitrabara adalah Dragon Energy Ltd, Marubeni Corp. dan The Power Sector Assets and Liabilities Management Corp (PSALM).Sebagai informasi, masa penawaran saham perdana Mitrabara dilakukan pada 2-4 Juli 2014. Tanggal penjatahan IPO dilakukan pada 7 Juli 2014. Rencananya, Mitrabara akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Juli 2014.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News