KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel telah mengakuisisi 6.000 menara telekomunikasi milik PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). Setelah itu, Mitratel akan menyewakan kembali 6.000 menara tersebut kepada Telkomsel.

Selain itu, Mitratel juga akan menyewa 712 lahan milik Telkomsel tempat menara tersebut didirikan. Tak ketinggalan, Telkomsel juga berkomitmen untuk memesan 1.000 menara base transceiver station (BTS) dari Mitratel dalam waktu tiga tahun mendatang.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (2/8), rencana transaksi tersebut tergolong dalam transaksi material. Total nilai transaksinya mencapai Rp 10,28 triliun.

Baca Juga: Pendapatan Naik 15%, Begini Kata Dayamitra (MTEL)

Jumlah tersebut terdiri dari akuisisi 6.000 menara Telkomsel sebesar Rp 9,59 triliun, sewa 712 lahan Rp 239,16 miliar, dan timbal balik atas komitmen untuk memesan sewa menara telekomunikasi built-to-suit sebanyak 1.000 unit senilai Rp 450 miliar.

Akuisisi menara milik Telkomsel akan menggunakan dana hasil initial public offering (IPO), sesuai dengan prospektus IPO. Sebagai informasi, MTEL resmi tercatat di BEI pada 22 November 2021 dengan nilai penggalangan dana Rp 18,79 triliun.

Penandatangan Akta Perjanjian Pengalihan dan Pengambilalihan menara tersebut telah dilakukan pada tanggal 29 Juli 2022. Sebelumnya, Perjanjian Jual Beli Bersyarat ditandatangani pada tanggal 26 Juli 2022.

Baca Juga: Laba Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) Naik 27,22% pada Semester I 2022

Sebagai informasi, Mitratel merupakan anak perusahaan yang dikendalikan langsung oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan kepemilikan 71,869%. Sementara Telkomsel merupakan anak perusahaan yang dikendalikan langsung oleh Telkom dengan kepemilikan 65%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli