KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rajin aksi korporasi, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (
MTEL) alias Mitratel telah mengakuisisi 6.088 menara dan 6.012 kilo meter (km) fiber optik sepanjang 2022. Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menuturkan, di tahun lalu Mitratel menargetkan akuisisi menara telekomunikasi sebanyak 3.000 menara. “Pada pelaksanaannya, MTEL berhasil melakukan akuisisi 6.088 menara dengan pencapaian sebesar 202,9% dari target,” kata pria yang akrab dipanggil Teddy, Kamis (19/1).
Riciannya sebagian besar MTEL mengakuisisi menara Telkomsel sejumlah 6.000 menara dan 88 menara lainnya dari Citra Gaia sebanyak 39 menara, MSN 38 menara dan lainnya 11 menara.
Baca Juga: Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) Terus Fokus dan Agresif Dongkrak Bisnis Tahun Ini Adapun aksi akuisisi ini menggunakan dana dari penawaran umum saham perdana atau
initial public offering (IPO) Mitratel pada November 2021. Kala itu, MTEL berhasil meraup dana segar Rp 18,46 triliun. Sekitar 50% dari dana IPO itu digunakan untuk mendanai pertumbuhan in-organik pada 2022 lalu. Tedy menyebut seluruh dana tersebut telah serap sepenuhnya dengan total Rp 9,3 triliun. “Akuisisi menara dan fiber optik merupakan bagian dari usaha untuk memastikan bahwa Mitratel selalu siap dan secara cepat dapat memberikan solusi bagi operator telekomunikasi yang akan memperluas layanannya,” tuturnya. Selain menara, MTEL juga telah mengakuisisi fiber optik PT Sumber Cemerlang Kencana Permai & PT Trans Indonesia Superkoridor yang menghubungkan 2.436 tower yang tersebar di 86 kota dan kabupaten di Indonesia. Nilai akuisisinya mencapai Rp 603 miliar.
Selain akuisisi menara dan fiber optik, MTEL juga melakukan aksi korporasi berupa pembelian kembali (
buyback) saham pada periode 2 Juni-2 September 2022. Tedy bilang aksi ini dilakukan seiringan dengan terjadinya penurunan harga saham Mitratel sejak Mei 2022. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari