KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (
MTEL) masuk ke dalam jajaran Jakarta Islamic Index (JII). Perusahaan menara telekomunikasi yang biasa disebut Mitratel ini resmi menjadi konstituen JII sesuai evaluasi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 29 November 2022. JII atau juga disebut JII30 merupakan indeks berisikan 30 emiten yang memenuhi kriteria sebagai perusahaan yang menerapkan prinsip syariah. Kriteria lainnya adalah memiliki kinerja fundamental bisnis, tata kelola, dan likuiditas yang baik. Selain di JII, saham MTEL juga tercatat sebagai penghuni baru Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan JII70. BEI menyatakan periode efektif konstituen saham penghuni JII, ISSI, dan JII70 berlaku mulai Desember 2020 hingga Mei 2023.
Direktur Utama Mitratel, Theodorus "Teddy" Ardi Hartoko, menyampaikan apresiasi atas masuknya MTEL menjadi penghuni indeks saham syariah tersebut. Menurut Teddy, capaian ini menunjukkan komitmen Mitratel dalam mengedepankan tata kelola perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Baca Juga: Begini Strategi Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) Kerek Kinerja "Harapan kami, capaian ini dapat mendorong kinerja saham MTEL lebih baik lagi di masa mendatang dan memberikan
value terbaik bagi pemegang saham," ujar Teddy dalam keterangan tertulis yang disiarkan Jum'at (2/12). Teddy menambahkan, JII juga menjadi acuan bagi seluruh reksadana syariah di Indonesia. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Oktober 2022, nilai dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp 40,33 triliun dengan 271 produk reksadana syariah. Pangsa pasar reksadana syariah mencapai 7,78%. Reksadana syariah masih prospektif untuk tumbuh, mempertimbangkan Indonesia memiliki populasi penduduk muslim terbesar. Dengan begitu, prospek saham-saham yang menjadi underlying produk reksadana syariah juga menjadi cerah. Selain masuk ke jajaran indeks syariah, pada 21 September lalu BEI juga memasukkan MTEL sebagai anggota indeks IDX ESG Leaders. Saham MTEL sebelumnya juga masuk dalam FTSE Global Indeks untuk series Mid-Cap, FTSE All-World, FTSE All-Cap, dan FTSE Total-Cap.
Baca Juga: Bidik Kenaikan Pendapatan 12%, Mitratel (MTEL) Kembangkan Ekosistem Bisnis Menara Sebagai informasi, pada penutupan perdagangan Jum'at (2/12), saham MTEL naik 0,68% ke harga Rp 745 per saham. Mengakumulasi kenaikan 3,47% dalam sepekan terakhir.
Perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi ini mencatatkan saham perdana (IPO) pada 22 November 2021. Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) ini mengklaim telah menjadi perusahaan tower (towerco) terbesar di Asia Tenggara dengan kepemilikan 35.051 tower telekomunikasi. Hingga kuartal ketiga 2022, MTEL membukukan pendapatan senilai Rp 5,6 triliun atau tumbuh 11,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Menurut Teddy, pertumbuhan bisnis MTEL konsisten lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan industri. MTEL pun telah merancang strategi ekspansi. "Kami menyiapkan roadmap menuju Digital Infraco untuk pengembangan portofolio pada penyediaan infrastruktur berbasis fiber optic atau tower fiberisation untuk memenuhi kebutuhan para operator telekomunikasi," tandas Teddy. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati