Mitratel (MTEL) Menerbitkan MTN Sebesar Rp 500 Miliar, Ini Kata Analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) menerbitkan efek bersifat utang alias sukuk (EBIS)  tanpa penawaran umum alias medium term notes (MTN). Nilainya sebesar Rp 550 miliar. MTN ini bertenor 370 hari kalender atau setahun dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,2%. 

“MTN ini untuk refinancing atau pelunasan awal utang bank yang memiliki tingkat suku bunga tinggi,” terang Direktur Investasi MTEL, Hendra Purnama  kepada Kontan.co.id, Selasa (26/9).

Terkait rencana bisnis MTEL tahun depan yaitu mengembangkan ekosistem menara telekomunikasi (tower). Mulai dari bisnis pembangunan tower, fiber optik, hingga penyediaan power supply. Sesuai  penetapan guidance tahun 2023, target belanja modal (capex) MTEL sebesar Rp 7 triliun. Rinciannya, 40% untuk aktivitas anorganik dan sisanya aktivitas organik.


“Kami juga telah menyusun capability roadmap untuk seluruh karyawan agar siap dalam mendukung rencana transformasi dan fokus untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang lebih baik,” tambah Hendra.

Capex sudah terealisasi 50% on going. Salah satunya dari fiber yang sudah tersebar 11.000 km dengan panduan tahun 2023 sebesar 13.000 km. Sehingga, MTEL optimistis bisa menyelesaikan proyek-proyek yang masih berjalan. “Kami memiliki kontrak baru senilai Rp 1,7 triliun dan kami meyakini ke depan nilai kontrak tersebut akan bertambah seiring kinerja perusahaan yang positif,” kata dia.

Baca Juga: Mitratel (MTEL) Mengakuisisi Puluhan Menara Telekomunikasi dari EXCL

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Fajar Dwi Alfian mengatakan, kondisi saham MTEL saat ini secara umum masih cukup solid. Pertumbuhan penjualan dan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan kompetitor. “Rasio utang juga masih jauh lebih rendah dibandingkan  peers, juga jumlah penyewa yang tumbuh cukup tinggi,” ujar Fajar, kepada Kontan.co.id, Selasa (26/9).

Sementara Andrew Susilo, analis MNC Sekuritas menilai kemampuan MTEL untuk menarik utang masih tinggi. “Gearing ratio MTEL masih sangat rendah dibandingkan dengan kompetitornya, debt to equity MTEL di bawah satu kali,  sementara yang lain sudah mencapai dua kali,” kata Andrew. Dengan kinerja yang solid dan terus tumbuh membuat MTEL mampu meraih pendanaan dengan biaya murah. 

Analis IndoPremier Sekuritas Giovanni Dustin dan Michelle Nugroho menilai, MTEL memiliki ruang ekspansi paling lebar dibandingkan kompetitor. Kapasitas neraca MTEL  yang besar dibandingkan  perusahaan menara lain. MTEL berpotensi menjadi konsolidator industri utama.a. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian