Mitratel (MTEL) Mengerek Alokasi Capex Jadi Rp 14 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel telah menyerap belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 12 triliun sampai dengan bulan Juli 2022. Capex tersebut digunakan untuk pengembangan organik maupun anorganik.

Dari segi ekspansi organik, Mitratel telah membangun 581 menara baru pada semester pertama 2022. Mitratel juga berhasil meningkat kolokasi dengan 1.306 tenant baru serta memperoleh pesanan fiber optic 8.000 kilometer (km). 

Sementara itu, dari segi ekspansi anorganik, Mitratel telah menambah kepemilikan menaranya dengan mengakuisisi 6.000 menara Telkomsel pada 29 Juli 2022. Nilai transaksi mencapai Rp 9,59 triliun. 

Baca Juga: Akuisisi 6.000 Menara Telkomsel, MItratel (MTEL) Kantongi Potensi Pendapatan Rp 9,6 T

Direktur Investasi sekaligus Sekretaris Perusahaan Mitratel Hendra Purnama mengatakan, alokasi capex untuk tahun 2022 juga ditambah menjadi Rp 14 triliun, dari rencana awal yang sebesar Rp 9,9 triliun. Hal ini seiring dengan realisasi ekspansi Mitratel yang berjalan lebih cepat, terutama terkait akuisisi 6.000 menara Telkomsel. 

Menurut Hendra, saat melaksanakan initial public offering (IPO) pada November 2021, Mitratel menargetkan akuisisi 6.000 menara tersebut terjadi dalam kurun waktu empat tahun. Lalu, pada awal 2022, Mitratel menargetkan bisa mengambil alih 3.000 menara di 2022 lalu 3.000 unit di 2023. 

"Nah, ternyata kami bisa menyelesaikan 6.000 menara di tahun ini. Jadi, hal tersebut merupakan pencapaian yang signifikan," kata Hendra saat acara media gathering Mitratel di Jakarta Pusat, Selasa (2/8).

Baca Juga: Pendapatan Naik 15%, Begini Kata Dayamitra (MTEL)

Dari segi ekspansi organik, Mitratel juga mencatatkan realisasi yang melebihi target awal. Alhasil, Mitratel merevisi ke atas panduan operasional dan keuangan untuk tahun 2022. 

Dari sisi pendapatan, target pertumbuhan pendapatan 2022 direvisi ke atas menjadi 12% dari sebelumnya 10%-11%. Lalu, Mitratel membidik EBITDA pada tahun ini dapat naik 15% dari sebelumnya 13%.

Target pembangunan menara baru juga dinaikkan menjadi 1.000 menara sepanjang 2022 dari sebelumnya 750 menara baru. Begitu juga dengan target pembangunan fiber optic yang ditambah menjadi 9.000 km dari sebelumnya hanya 6.000 km hingga akhir 2022. 

Baca Juga: Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) Mengejar Target Kolokasi dan Fiber Optik

Pasalnya, sampai dengan semester 1 2022 saja, Mitratel sudah memperoleh pesanan fiber optic sebanyak 8.000 km. "Jadi, kami yakin hingga akhir tahun ini bisa bangun 9.000 km fiber optic di seluruh Indonesia," ucap Hendra. 

Di sisi lain, ada penurunan target dari segi penambahan kolokasi menjadi hanya 2.500 tenant dari sebelumnya 3.000-4.000 tenant. Hal ini seiring dengan kondisi operator seluler yang tengah melakukan konsolidasi sehingga terjadi perlambatan pesanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati