KONTAN.CO.ID- JAKARTA. Emiten infrastruktur telekomunikasi, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (
MTEL) alias Mitratel terus melakukan perbaikan jaringan yang terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatra. Direktur Utama Dayamitra Telekomunikasi Theodorus Ardi Hartoko menyampaikan, terjadi kerusakan berat di beberapa site milik Mitratel. Akibatnya, jaringan fiber mengalami gangguan. “Hampir 20.000 titik BTS mati, kami fokus mengidentifikasi kerusakan yang terjadi dan melakukan pemulihan layanan secara cepat,” jelas pria yang akrab dipanggil Teddy ini, Kamis (4/12).
Baca Juga: Kinerja Solid, Mitratel (MTEL) Agresif Tambah Aset Infrastruktur Menara & Fiber Optik Teddy memastikan tidak ada menara milik MTEL yang roboh. Namun dalam hitungannya, ada 273 menara MTEL yang mengalami gangguan dan proses pemulihan terus berlanjut. “Menara tidak ada yang roboh, tetapi perangkat di bawah menara terdampak. Sebagian besar harus diganti baru dan ini menjadi tanggung jawab kami,” ucap dia.
Namun tim di lapangan turut menghadapi tantangan lantaran medan jalan yang berat akibat tertutup lumpur dan akses terputus. Ini turut memengaruhi proses pengiriman perangkat baru.
Baca Juga: Mitratel (MTEL) Raup Laba Rp 1,54 Triliun per September 2025 Selain melakukan pemulihan di titik jaringan telekomunikasi Mitratel, Teddy bilang pihaknya turut mengidentifikasi para karyawan. Dia bercerita sempat ada 40 karyawan yang hilang kontak.
“Pada 1 Desember 2025, hampir kurang lebih 40 karyawan kami yang tidak dapat dihubungi dan lokasi nya tidak diketahui, sampai saat ini tersisa dua karyawan yang belum ada koordinasi,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News