Mitsubishi Motors Buka Peluang Produksi Mobil Hybrid di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) berpeluang menjadi pusat produksi mobil hybrid untuk pasar internasional. 

Presiden dan CEO Mitsubishi Motors Corporation (MMC) Takao Kato mengungkapkan, pabrik MMKI akan memainkan peran penting dalam mewujudkan strategi elektrifikasi Mitsubishi ke depannya.

Kato menyatakan, pihaknya berencana untuk memproduksi model-model hybrid yang nantinya dapat diekspor ke berbagai negara. 


Baca Juga: Mitsubishi Motors (MMKI) Capai Produksi 1 Juta Unit Kendaraan

Meskipun belum ada target spesifik yang disebutkan, Kato optimistis bahwa produksi MMKI akan terus meningkat, seiring dengan berkembangnya permintaan akan kendaraan ramah lingkungan.

"MMKI adalah salah satu pabrik yang sangat penting untuk Mitsubishi Motors. Kami akan memperkenalkan banyak model baru, termasuk yang berbasis elektrifikasi seperti hybrid," ujar Kato dalam konferesni pers di Cikarang, Jumat (20/12).

Langkah ini juga didorong oleh kebijakan pemerintah Indonesia yang mendukung kendaraan ramah lingkungan, seperti insentif untuk kendaraan hybrid dan listrik. Menurut Kato, insentif yang lebih besar akan mempercepat adopsi kendaraan elektrifikasi di Indonesia. 

Baca Juga: Penjualan Wholesales Mobil Nasional Berkurang 3,7% MtM pada November 2024

"Tentu insentifnya kalau lebih tinggi lebih baik. Lewat diskusi dengan Menperin, saya kira yang penting adalah menentukan insentif yang baik untuk model hybrid," tambah Kato.

Sebagai tambahan, sejak beroperasi, MMKI telah mengekspor lebih dari 400 ribu unit kendaraan ke kawasan ASEAN, Timur Tengah, dan Afrika. 

Dengan langkah produksi model hybrid, Mitsubishi berharap dapat meningkatkan daya saing di pasar global dan mendukung transisi menuju kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

Selanjutnya: Pakistan Kembangkan Kemampuan Rudal Balistik Jarak Jauh, Jadi Ancaman Baru bagi AS

Menarik Dibaca: Sambut Nataru, Tiket Direct Train Sudah Bisa Dipesan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi