KONTAN.CO.ID -TAMBOLAKA. Distributor resmi kendaraan penumpang dan niaga ringan PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) meresmikan studi bersama pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) untuk pengisian daya kendaraan listrik di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (3/10). Mitsubishi Motors bekerjasama dengan BPPT dan Kyudenko.co untuk mengembangkan energi panel surya sebagai energi baru terbarukan pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bilacenge, Sumba Barat Daya, yang kemudian disalurkan ke alat pengisian daya cepat mobil listrik. Baca Juga: Xpander Vietnam ditarik, ini kata Mitsubishi Motors Lebih lanjut, proyek studi bersama ini juga menggunakan Mistubishi i-MiEV sebagai kendaraan listrik yang diuji beserta perangkat pengisian daya cepat tipe chademo yang dipasangkan di kantor PLN Tambolaka. Studi bersama ini membutuhkan waktu selama 16 minggu yang dimulai pada 1 Agustus hingga 30 November 2019. Naoya Nakamura, President Director PT MMKSI menyampaikan keikutsertaan Mitsubishi Motors dalam studi bersama ini merupakan salah satu bentuk komitmen Mitsubishi dalam mendukung perkembangan era kendaraan listrik di Indonesia. Sebagai informasi, sebelumnya pada Februari 2018, Mitsubishi Motors menyerahkan 8 unit Mitsubishi OUTLANDER PHEV, 2 unit i-MiEV, dan 4 unit alat pengisian daya cepat pada pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian terkait pengembangan infrastruktur kendaraan listrik Indonesia. “Mitsubishi Motors telah membentuk sinergi positif dengan pemerintah dan lembaga terkait di Indonesia sejak tahun lalu dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan melalui pengenalan kendaraan listrik,” ungkapnya, Rabu (3/10). Baca Juga: SUV Seven Seater Jerman Buatan Cikampek Hadir, Pasar Mobil SUV Kian Menderu premium Sebagai bagian dari kontribusi untuk pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, Ia menjelaskan pihaknya ingin melanjutkan studi bersama dan kolaborasi dengan lebih banyak pihak di kemudian hari. “Kini kami telah memulai penjualan plug-in hybrid electric vehicle kami, Outlander PHEV mulai tahun ini, kami ingin menyosialisasikan manfaat EV kepada masyarakat untuk menjadi top of mind brand mobil listrik di Indonesia dan menjadi bagian dari pengembangan energi baru,” paparnya. Ia bilang, Mitsubishi Motors Corporation memiliki perhatian terhadap pentingnya menjaga keberlangsungan lingkungan, melalui upaya mengurangi emisi CO2 yang dihasilkan kendaraan, dengan fokus mengembangkan teknologi untuk meningkatkan ekonomi bahan bakar dan sistem bertenaga listrik. Asal tahu saja, BPPT telah mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Bilacenge dengan kapasitas 700 kWp. Pembangkit listrik ini dilengkapi dengan teknologi Sistem Manajemen Energi (EMS) bekerja sama dengan pemerintah Jepang melalui Kyudenko.co. Dengan EMS, daya stabil 200 kW dapat disuplai ke jaringan listrik selama durasi 7 jam, mulai pukul 08.00 pagi hingga pukul 15.00 sore, terlepas dari sifat intermittency dari pembangkit listrik tenaga surya.
Mitsubishi Motors studi pemanfaatan EBT untuk kendaraan listrik di Sumba
KONTAN.CO.ID -TAMBOLAKA. Distributor resmi kendaraan penumpang dan niaga ringan PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) meresmikan studi bersama pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) untuk pengisian daya kendaraan listrik di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (3/10). Mitsubishi Motors bekerjasama dengan BPPT dan Kyudenko.co untuk mengembangkan energi panel surya sebagai energi baru terbarukan pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bilacenge, Sumba Barat Daya, yang kemudian disalurkan ke alat pengisian daya cepat mobil listrik. Baca Juga: Xpander Vietnam ditarik, ini kata Mitsubishi Motors Lebih lanjut, proyek studi bersama ini juga menggunakan Mistubishi i-MiEV sebagai kendaraan listrik yang diuji beserta perangkat pengisian daya cepat tipe chademo yang dipasangkan di kantor PLN Tambolaka. Studi bersama ini membutuhkan waktu selama 16 minggu yang dimulai pada 1 Agustus hingga 30 November 2019. Naoya Nakamura, President Director PT MMKSI menyampaikan keikutsertaan Mitsubishi Motors dalam studi bersama ini merupakan salah satu bentuk komitmen Mitsubishi dalam mendukung perkembangan era kendaraan listrik di Indonesia. Sebagai informasi, sebelumnya pada Februari 2018, Mitsubishi Motors menyerahkan 8 unit Mitsubishi OUTLANDER PHEV, 2 unit i-MiEV, dan 4 unit alat pengisian daya cepat pada pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian terkait pengembangan infrastruktur kendaraan listrik Indonesia. “Mitsubishi Motors telah membentuk sinergi positif dengan pemerintah dan lembaga terkait di Indonesia sejak tahun lalu dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan melalui pengenalan kendaraan listrik,” ungkapnya, Rabu (3/10). Baca Juga: SUV Seven Seater Jerman Buatan Cikampek Hadir, Pasar Mobil SUV Kian Menderu premium Sebagai bagian dari kontribusi untuk pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, Ia menjelaskan pihaknya ingin melanjutkan studi bersama dan kolaborasi dengan lebih banyak pihak di kemudian hari. “Kini kami telah memulai penjualan plug-in hybrid electric vehicle kami, Outlander PHEV mulai tahun ini, kami ingin menyosialisasikan manfaat EV kepada masyarakat untuk menjadi top of mind brand mobil listrik di Indonesia dan menjadi bagian dari pengembangan energi baru,” paparnya. Ia bilang, Mitsubishi Motors Corporation memiliki perhatian terhadap pentingnya menjaga keberlangsungan lingkungan, melalui upaya mengurangi emisi CO2 yang dihasilkan kendaraan, dengan fokus mengembangkan teknologi untuk meningkatkan ekonomi bahan bakar dan sistem bertenaga listrik. Asal tahu saja, BPPT telah mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Bilacenge dengan kapasitas 700 kWp. Pembangkit listrik ini dilengkapi dengan teknologi Sistem Manajemen Energi (EMS) bekerja sama dengan pemerintah Jepang melalui Kyudenko.co. Dengan EMS, daya stabil 200 kW dapat disuplai ke jaringan listrik selama durasi 7 jam, mulai pukul 08.00 pagi hingga pukul 15.00 sore, terlepas dari sifat intermittency dari pembangkit listrik tenaga surya.