KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Besarnya kontribusi penjualan dan potensi pasar kendaraan penumpang di wilayah Jabodetabek menjadi daya tarik setiap Agen Pemegang Merk (APM). Salah satunya yang berusaha mengambil keuntungan adalah PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSi) bekerjasama dengan DETA Group meresmikan diler kendaraan penumpang Mitsubishi di Pulo Gadung.

Diler ini menjadi diler kendaraan penumpang Mitsubishi ke-30 di Jabodetabek dan melengkapi jumlah diler kendaraan penumpang Mitsubishi menjadi 99 outlet di seluruh Indonesia.

Irwan Kuncoro, Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI menjelaskan, pembukaan diler ini menjadi salah satu bagian dari target 143 diler di tahun fiskal 2018. Di tahun fiskal 2017 ditargetkan ada 110 diler penumpang baru dari Mitsubishi. "Tentunya kami akan fokus untuk menjual Xpander dan juga kendaraan SUV kami," kata Irwan, Rabu (15/10).

Asal tahu, sampai saat ini jumlah SPK Xpander mencapai lebih dari 30.000. Hanya saja Mitsubishi mengklaim dari September ke Oktober sudah ada pengiriman ke konsumen sebanyak 3.000 unit. "Kapasitas produksi kami akan maksimalkan sebanyak 5.000 unit per bulan ini," lanjut Irwan.

Dedy Tedja, Komisaris Utama DETA Group menjelaskan saat ini pihaknya menjadi salah satu grup yang memiliki diler passenger (penumpang) Mitsubishi terbesar di Indonesia. Asal tahu, diler ini sekaligus menjadi diler kendaraan ke-16 atas kerjasama MMKSI dengan Deta Group.

"Investasi untuk renovasi diler dengan luas area 2.000 meter persegi ini sekitar Rp 10 miliar. Karena dulunya ini diler kendaraan komersil Mitsubishi yang kami ubah ke penumpang," kata Dedy, Rabu (15/10).

Saat ini total diler penumpang dan juga komersil dari DETA Group sebanyak 30 diler. Ditargekan sampai tahun fiskal 2017 ada 35 diler dari DETA Group.

Asal tahu DETA Group punya daerah diler Mitsubishi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan TImur dan Indonesia bagian Timur. Di Indonesia bagian timur pihaknya bekerjasama dengan Bosowa Group untuk pengembangan diler Mitsubishi. "Nilai investasi di Jakarta tinggi dan juga sulit untuk .Sedangkan bila kita ekspansi di daerah luar Jakarta nilai investasi bangunan sekitar Rp 30 miliar," kata Dedy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati