Mitsubishi UFJ mengerek harga saham Bank Danamon



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) menyedot perhatian pasar. Hal ini seiring dengan langkah Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (MUFG) mengakuisisi bank tersebut.

Harga saham BDMN mendaki signifikan pada 20 Desember 2017. Kala itu, saham BDMN naik 5,22% menjadi Rp 6.050 per saham. Ini merupakan respons pelaku pasar terkait rencana masuknya MUFG. Meski MUFG baru merealisasikan rencana itu pada 29 Desember 2017.

Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia, menyebutkan, BDMN memiliki kinerja positif. Emiten ini juga punya anak usaha yang bergerak di bidang pembiayaan dan asuransi. "Anak usaha pun telah menopang pendapatan ke induk usaha," kata dia kepada KONTAN, Rabu (10/1).


Hal itulah yang menjadi daya tarik investor untuk masuk dan mengakuisisi saham BDMN. Bertoni menilai, masuknya investor baru berpotensi memompa bisnis pembiayaan dan asuransi. "Ekspektasi ini mendorong pelaku pasar mengakumulasi beli. Akibatnya harga saham melonjak cukup tajam," kata dia.

Lonjakan itu terjadi pada 20 Desember 2017 dengan volume cukup tajam. Kemudian diikuti lonjakan transaksi pada 22-23 Desember 2017. 

Layak koleksi

Bertoni menilai ke depannya saham BDMN masih berpotensi tumbuh. Secara teknikal, BDMN masih menunjukkan tren bullish. Dia merekomendasikan akumulasi beli pada level 6.600. Saat ini, BDMN memiliki price earning ratio (PER) 16,3 kali. Level ini masih layak koleksi karena berada di bawah sektor perbankan. "Target harganya 7.300," imbuh dia.

Kepala Riset OSO Sekuritas Riska Afriani menilai rencana akuisisi itu sudah terbaca sejak 9 Desember 2017. Ini membuat harga saham BDMN naik, bahkan sebelum mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Saat itu sudah mulai adjustment," kata dia.

Masuknya MUFG memberikan peluang besar bagi BDMN di masa mendatang. Pasalnya, MUFG termasuk perusahaan investasi terbesar di dunia. Hal itu akan membuat akses pendanaan semakin lebar. "Apalagi MUFG ini perusahaan Jepang dan mereka dari sisi modal investor akan semakin bagus dan naik," tambah Riska. 

Dia juga menyebutkan, saham BDMN dinilai masih murah dibandingkan PER sektor keuangan. Hitungan Riska, BDMN memiliki PER 16,35 kali, sementara PER sektor keuangan sudah 19,11 kali. 

Sedangkan PBV BDMN sebesar 1,72 kali, sementara PBV perbankan 3,4 kali. "Masih menarik untuk akumulasi BDMN," terang Riska. 

Namun untuk masuk saham ini harus memanfaatkan momentum yang pas. Dia menilai akan ada potensi penurunan lanjutan. "Sebaiknya masuk di level 5.700, ini merupakan support yang cukup kuat," kata Riska. 

BDMN berpeluang koreksi lantaran adanya profit taking usai menanjak. Sementara untuk investasi jangka panjang, pada harga terakhir bisa beli. "Target harga BDMN masih berpotensi menuju 7.500 dalam jangka waktu satu tahun ke depan," ujar Riska. 

Pada 29 Desember 2017, MUFG telah menyelesaikan tahap pertama akuisisi BDMN senilai Rp 15,87 triliun. Hal itu menjadikan MUFG memiliki 19,9% saham BDMN. Transaksi dilakukan lewat pasar negosiasi. Aksi crossing saham BDMN terjadi dengan nilai transaksi Rp 15,87 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati