SYDNEY. Korporasi Jepang berupaya merangsek ekspansi ke negeri lain Salah satunya Mizuho Bank Ltd. Bank terbesar ketiga di Jepang ini berambisi memperbesar sayap bisnis di pasar kredit Australia. Mizuho fokus membidik pasar kredit properti Australia di sepanjang tahun 2014. Tahun lalu, Mizuho sukses menyalurkan kredit sindikasi sebesar US$ 2,5 miliar. Hitungan Bloomberg, pangsa pasar kredit sindikasi Mizuho turun menjadi 2,4% di tahun 2013. Padahal, di tahun 2012 Mizuho menguasai 3,5% pangsa pasar. Tahun 2013, Mizuho masuk dalam jajaran bank asing yang menempati peringkat ke-8 dalam mengucurkan kredit sindikasi di Australia. Sedangkan Westpac Banking Corp menjadi penguasa pasar kredit sindikasi, dengan market share sebesar 55%. "Tahun ini akan memperbesar porsi kredit properti komersial daripada proerti ritel Australia," ujar Debra Hazelton, GM Mizuho Bank di Australia, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (5/2). Menurut dia, booming pasar properti Negeri Kanguru masih menjanjikan. Salah satu faktor penopang adalah tren suku bunga rendah. Saat ini, Bank Sentral Australia (RBA) mematok suku bunga acuan di level 2,5%. Alasan lain, industri pertambangan Australia yang selama satu dekade terakhir ini menjadi primadona ekonomi, telah melesu. "Kami juga menghadapi persaingan ketat di pasar kredit Jepang," imbuh Hazelton.
Mizuho membidik kredit properti Aussie
SYDNEY. Korporasi Jepang berupaya merangsek ekspansi ke negeri lain Salah satunya Mizuho Bank Ltd. Bank terbesar ketiga di Jepang ini berambisi memperbesar sayap bisnis di pasar kredit Australia. Mizuho fokus membidik pasar kredit properti Australia di sepanjang tahun 2014. Tahun lalu, Mizuho sukses menyalurkan kredit sindikasi sebesar US$ 2,5 miliar. Hitungan Bloomberg, pangsa pasar kredit sindikasi Mizuho turun menjadi 2,4% di tahun 2013. Padahal, di tahun 2012 Mizuho menguasai 3,5% pangsa pasar. Tahun 2013, Mizuho masuk dalam jajaran bank asing yang menempati peringkat ke-8 dalam mengucurkan kredit sindikasi di Australia. Sedangkan Westpac Banking Corp menjadi penguasa pasar kredit sindikasi, dengan market share sebesar 55%. "Tahun ini akan memperbesar porsi kredit properti komersial daripada proerti ritel Australia," ujar Debra Hazelton, GM Mizuho Bank di Australia, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (5/2). Menurut dia, booming pasar properti Negeri Kanguru masih menjanjikan. Salah satu faktor penopang adalah tren suku bunga rendah. Saat ini, Bank Sentral Australia (RBA) mematok suku bunga acuan di level 2,5%. Alasan lain, industri pertambangan Australia yang selama satu dekade terakhir ini menjadi primadona ekonomi, telah melesu. "Kami juga menghadapi persaingan ketat di pasar kredit Jepang," imbuh Hazelton.