MLFF Masuk PSN, Target Rampung Tahun 2029



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menetapkan daftar tambahan baru Proyek Strategis Nasional (PSN). Tercatat, ada 16 PSN baru salah satunya yaitu program Multi-Lane Free Flow (MLFF). 

Plt Deputi Bidang Koordinator Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan proyek yang masuk daftar PSN baru ini ditargetkan rampung pada tahun 2029. 

"Sementara tahun 2024-2025, ditargetkan untuk memulai pengujian secara terbatas," katanya pada Kontan.co.id, Minggu (19/5). 


Baca Juga: Jokowi Wariskan 16 PSN Baru Kepada Pemerintahan Prabowo, Ekonom Ingatkan Dampaknya

Susiwijono menegaskan MLFF menjadi PSN karena diusulkan langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui surat rekomendasi dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. 

Sebagai tindak lanjut, Kemenko Perekonomian tengah mempercepat koordinasi dengan lemvaga-lembaga keuangan seperti Bang Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Perbankan serta percepatan proses Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). 

Terpisah, Direktur Jalan Bebas Hambatan Kementerian PUPR Triono Junoasmono bilang alasan MLFF masuk PSN karena menjadi salah satu program strategis pemerintah yang membutuhkan koordinasi lintas kementerian/lembaga. 

Adapun, MLFF telah dilakukan uji coba beberapa waktu lalu di Bali. Dari hasil uji coba, Kementerian PUPR tengah melakukan penyempurnaan, misalnya terkait standar operasional prosedur, teknis, dan hal terkait lainnya. 

Baca Juga: Pemerintah Lakukan Evaluasi Pelaksanaan PSN pada Pertengahan Tahun Ini

"Tahun ini kita tetap lanjutkan uji coba dan sebagainya, mudah-mudahan apa yang kemarin kita lakukan di Bali, penyempurnaannya akan kita sempurnakan lagi," jelas Yongki pada rapat kerja nasional Rakernas Percepatan dan Pra-Evaluasi PSN, Selasa (14/5). 

Yongki mengatakan, uji coba penerapan MLFF berikutnya di tahun ini bisa saja dilakukan di Bali dan daerah lainnya. 

"(Manfaat MLFF masuk PSN) Kemudahan-kemudahan dari regulasi, koordinasi jadi lebih mudah," ucap Yongki. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .