MLPL Bidik Rp 753 Miliar dari Rights Issue



JAKARTA. Selain Grup Bakrie, emiten Grup Lippo kerap kali melakukan gebrakan dan manuver untuk memuluskan ekspansi usahanya. Kali ini, PT Multipolar Tbk (MLPL) tengah menyiapkan penerbitan saham baru atau rights issue.

Padahal, perusahaan multibidang ini masih belum merampungkan rencana penggabungan nilai nominal saham (reverse stock) dan pemecahan nilai nominal saham (stock split). Hingga kini, hajatan itu belum direstui pemegang saham.

Kali ini, MLPL akan menerbitkan 6,03 miliar saham baru dengan harga penawaran Rp 125 per saham. Setiap 9 pemegang saham lama berhak membeli 32 saham baru. Adapun cum date jatuh pada tanggal 23 Maret 2010.


Penerbitan saham baru ini berpotensi menimbulkan dilusi 78,05% jika pemegang saham lama tidak mengeksekusi haknya. MLPL telah menunjuk PT Ciptadana Securities selaku pembeli siaga (standby buyer) hajatan ini. "Kami telah memiliki dana guna menyerap saham MLPL yang tidak terjual," kata Presiden Direktur Ciptadana Ferry Budiman Tanja, kemarin (9/2).

Selain itu, Multipolar akan menerbitkan maksimal 2,34 miliar waran Seri II. Setiap investor yang membeli 18 saham baru berhak mendapatkan 7 waran. Multipolar berpotensi meraup mengantongi dana segar Rp 753,5 miliar dari hasil rights issue. Rencananya, sebanyak 31% dari dana hasil rights issue untuk investasi pada anak usaha. Sedangkan 35% dialokasikan buat modal kerja. Sementara, sisanya dipakai untuk membayar sebagian utang MLPL.

Untuk memuluskan rencana ini, Multipolar akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 10 Maret mendatang.

Sebenarnya, saat ini, MLPL tengah memproses hajatan reverse stock dengan rasio 4:1. Skenarionya, reverse stock itu merupakan rangkaian dari rencana rights issue dan bertujuan menunjang aksi korporasi tersebut.

Sekretaris Perusahaan Multipolar Chrysologus R.N. Sinulingga menyatakan, MLPL optimistis proses reverse stock bisa rampung sebelum pelaksanaan rights issue. "Saya yakin ini akan segera selesai," tukas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan