JAKARTA. PT Multipolar Tbk (MLPL) menegaskan, belum ada kesimpulan terkait rencana penjualan Hypermart, salah satu unit usaha ritelnya yang bernaung di bawah anak usah PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA)."Kami sudah menunjuk Merryl Lynch untuk melakukan kajian. Prosesnya tidak mudah dan masih belum selesai," kata Managing Director MLPL Harijono Suwarno, Senin, (14/2).Sebelumnya sempat dikabarkan ada empat peritel asing yang tertarik menggaet Hypermart, yakni Lotte Mart, Wal-Mart, Casino, dan Shinsigae. Ketika hal ini dikonfirmasi, Harijono menegaskan pihaknya belum bisa memberi penjelasan detil."Pembicaraan dengan calon investor sudah dilakukan Merryl Lynch dan sampai sekarang belum ada kesimpulannya. Kami ingin secepatnya," tandas Harijono.Harijono juga tak merinci soal berapa persen kemungkinan MLPL bakal melepas saham di MPPA jika sudah menetapkan peritel asing mana yang akan diajak bermitra."Kami tidak bisa buka karena ada kesepakatan dengan Merryl Lnch. Yang jelas kami serius. Kami ingin yang terbaik. Kalau bisa lepas (saham) sedikit tapi dapat (dana)-nya banyak."Masih terkait soal divestasi, Direktur Keuangan MLPL Reynold Ong mengklarifikasi hingga saat ini belum ada rencana melakukan pelepasan saham di unit-unit usaha MLPL lainnya. Termasuk, kabar soal First Media."Kami masih melanjutkan diskusi dengan Merryl Lynch sambil tetap menjalankan bisnis kami seperti biasa, bersama maupun tanpa mitra. Namun, kami terus membuka peluang kerja sama," paparnya. Ong mengatakan, tahun ini MLPL akan menambah 16-17 department store di Indonesia, menambah 6-7 toko di China, dan mengembangkan bisnis Teknologi dan Informasi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
MLPL masih kaji rencana soal peleepasan saham MPPA
JAKARTA. PT Multipolar Tbk (MLPL) menegaskan, belum ada kesimpulan terkait rencana penjualan Hypermart, salah satu unit usaha ritelnya yang bernaung di bawah anak usah PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA)."Kami sudah menunjuk Merryl Lynch untuk melakukan kajian. Prosesnya tidak mudah dan masih belum selesai," kata Managing Director MLPL Harijono Suwarno, Senin, (14/2).Sebelumnya sempat dikabarkan ada empat peritel asing yang tertarik menggaet Hypermart, yakni Lotte Mart, Wal-Mart, Casino, dan Shinsigae. Ketika hal ini dikonfirmasi, Harijono menegaskan pihaknya belum bisa memberi penjelasan detil."Pembicaraan dengan calon investor sudah dilakukan Merryl Lynch dan sampai sekarang belum ada kesimpulannya. Kami ingin secepatnya," tandas Harijono.Harijono juga tak merinci soal berapa persen kemungkinan MLPL bakal melepas saham di MPPA jika sudah menetapkan peritel asing mana yang akan diajak bermitra."Kami tidak bisa buka karena ada kesepakatan dengan Merryl Lnch. Yang jelas kami serius. Kami ingin yang terbaik. Kalau bisa lepas (saham) sedikit tapi dapat (dana)-nya banyak."Masih terkait soal divestasi, Direktur Keuangan MLPL Reynold Ong mengklarifikasi hingga saat ini belum ada rencana melakukan pelepasan saham di unit-unit usaha MLPL lainnya. Termasuk, kabar soal First Media."Kami masih melanjutkan diskusi dengan Merryl Lynch sambil tetap menjalankan bisnis kami seperti biasa, bersama maupun tanpa mitra. Namun, kami terus membuka peluang kerja sama," paparnya. Ong mengatakan, tahun ini MLPL akan menambah 16-17 department store di Indonesia, menambah 6-7 toko di China, dan mengembangkan bisnis Teknologi dan Informasi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News