KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menggandeng transcosmos Indonesia (TCID) untuk memperkuat strategi pengalaman pelanggan (customer experience/CX) berbasis data di era digital. 

Keduanya menegaskan bahwa masa depan hubungan antara merek dan konsumen kini bergeser dari sekadar personalization menuju hyper-personalization, yakni pendekatan yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan data real-time untuk memahami kebutuhan pelanggan secara lebih mendalam.

Deputy Group Head of CX Group MMKSI, Ilham Iranda Syahputra, menyebut sekitar 85% aktivitas CX Mitsubishi Motors saat ini dikelola bersama TCID. “Kami terus berinovasi agar My Mitsubishi Motors ID (MMID) menjadi platform yang benar-benar dekat dengan pelanggan. TCID membantu memastikan setiap titik interaksi berjalan mulus dan terintegrasi,” ujar Ilham dalam keterangannya, Rabu (29/10/25).

Semakin Inovatif, BPJS Kesehatan Terima Anugerah Bakti Nusantara dari Nusantara TV

Baca Juga: Mitsubishi Motors (MMKSI) Targetkan Market Share 10 Persen pada Tahun 2025

Melalui kolaborasi tersebut, MMKSI sukses membangun ekosistem digital yang solid. Aplikasi MMID kini mencatat lebih dari 550.000 unduhan, 270.000 kendaraan terdaftar, dan rating 4,8 di Play Store serta App Store. Komunitas digital MiMate juga tumbuh pesat, menggaet lebih dari 130.000 anggota aktif.

Ilham menegaskan, di tengah perubahan perilaku konsumen yang kian cepat, memahami pola dan kebiasaan pelanggan menjadi keharusan. “Brand tidak bisa lagi menunggu pelanggan datang. Kita harus hadir di setiap momen yang relevan bagi mereka,” katanya.

Menurutnya, pendekatan personalization yang dikembangkan bersama TCID telah memungkinkan komunikasi yang lebih tepat sasaran, baik dalam promosi, layanan purna jual, hingga engagement komunitas. Strategi ini terbukti memperkuat loyalitas dan mempercepat respons terhadap kebutuhan pelanggan. Namun, TCID menilai langkah berikutnya tidak cukup berhenti di personalization.

Vice President transcosmos Indonesia, Ardi Sudarto, menegaskan, Ke depan, hyper-personalization menjadi kunci. Brand bukan hanya perlu tahu siapa pelanggannya, tapi juga harus paham konteks dan niat mereka pada setiap interaksi.

Dengan dukungan AI dan data real-time, hyper-personalization memungkinkan brand berinteraksi secara lebih kontekstual dan emosional, menciptakan pengalaman yang terasa relevan di setiap momen. “Pendekatan ini bukan hanya soal efisiensi komunikasi, tapi juga tentang membangun kedekatan emosional yang berkelanjutan,” tambah Ardi.

Baca Juga: Mitsubishi Andalkan Destinator untuk Genjot Penjualan di Segmen SUV Menengah

Berdasarkan data industri, penerapan hyper-personalization secara efektif dapat meningkatkan engagement hingga 120%, konversi 100%, serta pendapatan hingga 15%.

TCID menegaskan komitmennya untuk terus mendukung perusahaan di Indonesia dalam mengimplementasikan strategi berbasis data tersebut. Dengan keahlian di bidang customer experience, digital marketing, dan teknologi CX, TCID berupaya membantu brand memahami pelanggan tidak hanya sebagai data, tetapi sebagai individu dengan konteks yang unik.

Sebagai informasi, transcosmos Indonesia merupakan anak usaha transcosmos Inc., perusahaan asal Jepang yang berdiri sejak 1966 dan berfokus pada solusi terpadu di bidang customer experience dan bisnis digital.

Selanjutnya: Rapat The Fed Hari Ini Jadi Sorotan, Akankah Suku Bunga Turun Lagi?

Menarik Dibaca: Samsung S24 Kenalkan Layar AMOLED 2X & Lensa Telefoto yang Bisa Zoom Optik 3x!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News