MMKSI Sambut Baik Kebijakan Bebas Bea Masuk dan PPnMB Impor CBU Mobil Listrik



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menyambut baik kebijakan terbaru pemerintah yang membebaskan bea masuk dan PPnBM ditanggung pemerintah atas impor completely built up (CBU) mobil listrik.

Sebelumnya, pemerintah menerbitkan aturan pemberian insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) atas impor mobil listrik completely built up (CBU) dan penyerahan mobil listrik completely knocked-down (CKD) untuk tahun anggaran 2024.

Adapun insentif tersebut diberikan kepada produsen yang berkomitmen akan maupun sudah berinvestasi membangun pabrik mobil listrik di Indonesia. Insentif ini juga berlaku bagi produsen mobil konvensional yang hendak melakukan alih produksi menjadi mobil listrik.


Baca Juga: Mitsubishi Motors Kantongi 2.719 Unit SPK Selama IIMS 2024

Irwan Kuncoro, Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI menilai bahwa kebijakan yang telah digodok oleh pemerintah itu dibawah aturan BKPM pasti memiliki dampak positif bagi pertumbuhan bisnis otomotif dalam negeri.

"Insentif yang sudah ditetapkan oleh pemerintah atau yang sebelumnya pasti mempunyai dampak positif untuk membantu bisnis otomotif di Indonesia dan kami akan dukung terus serta menyesuaikan pada insentif yang sudah diterapkan jika memungkinkan," kata Irwan kepada Kontan, Senin (6/5).

Irwan menegaskan bahwa kini pihaknya tengah berfokus pada produksi mobil baru Mitsubishi Minicab EV di Indonesia pada Kamis (14/12/23). Mitsubishi resmi memproduksi Mitsubishi Minicab EV atau nantinya disebut Mitsubishi L100 EV di pabrik PT Mitsubishi Krama Yudha Indonesia (MMKI) di Cikarang, Jawa Barat.

Baca Juga: Mitsubishi Memulai Produksi Kendaraan Listrik Niaga Minicab EV di Indonesia

 "Sementara mengenai mobil listrik, MMKSI saat ini akan terus berfokus kepada penjualan dan perkembangan Mitsubishi L100 EV di mana produk tersebut sudah dirakit lokasi di pabrik Mitsubishi Motors di MMKI serta sudah mendapatkan hasil yang positif dari mitra yang sudah bekerja sama sebelumnya," ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa MMKSI akan mengutamakan produksi mobil listrik melalui pabriknya di Indonesia ketimbang melakukan impor dari luar negeri. Bahkan, untuk produksi mobil listrik, pihaknya masih terus melakukan studi dengan menggunakan Mitsubishi L100 EV dengan beberapa mitra seperti pada tahun sebelumnya. 

"Dari hasil kerja sama tersebut bisa dibilang Mitsubishi L100 EV telah menerima respon yang positif. Sampai saat ini kami masih akan terus berfokus kepada penjualan L100 EV di mana sudah dirakit secara lokal di pabrik Mitsubishi Motors di MMKI serta sudah mulai dijual kepada konsumen pada ajang IIMS 2024 dan GIICOMVEC 2024 yang lalu," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .