JAKARTA. Niat MNC Grup untuk tetap menguasai mayoritas saham bank ICB Bumiputera masih belum padam. Melalui anak usahanya, MNC Kapital Indonesia, perseroan berambisi mengempit 40% saham ICB Bumiputera di tahun ini. Hary Tanoesoedibjo, CEO MNC Grup mengatakan, kepemilikan 40% saham hanyalah langkah awal. Dalam jangka panjang, MNC bercita-cita menjadi pengendali saham ICB Bumiputera dengan mengempit 70% saham. "Sudah dibicarakan, kami akan menambah saham hingga 40% di tahun ini, selanjutnya ingin (saham) mayoritas sampai 70%," ujar Hary saat ditemui KONTAN, Kamis (27/2). Hary bilang, pihaknya bakal membicarakan rencana penambahan saham tersebut dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ambisi Hary menjadi pemilik saham mayoritas lantaran MNC ingin memperkuat lini bisnis keuangan. Hary berniat menyulap ICB Bumiputera menjadi bank yang fokus menggarap bisnis ritel berbasis online. Alasannya, MNC bakal sulit bersaing dengan perbankan kelas kakap yang telah memiliki jaringan luas. "Saya tidak akan bersaing seperti dengan bank-bank besar. Fokusnya saya menyasar ritel dengan bisnis berbasis internet," tandas dia.
MNC ingin menguasai 70% saham ICB Bumiputera
JAKARTA. Niat MNC Grup untuk tetap menguasai mayoritas saham bank ICB Bumiputera masih belum padam. Melalui anak usahanya, MNC Kapital Indonesia, perseroan berambisi mengempit 40% saham ICB Bumiputera di tahun ini. Hary Tanoesoedibjo, CEO MNC Grup mengatakan, kepemilikan 40% saham hanyalah langkah awal. Dalam jangka panjang, MNC bercita-cita menjadi pengendali saham ICB Bumiputera dengan mengempit 70% saham. "Sudah dibicarakan, kami akan menambah saham hingga 40% di tahun ini, selanjutnya ingin (saham) mayoritas sampai 70%," ujar Hary saat ditemui KONTAN, Kamis (27/2). Hary bilang, pihaknya bakal membicarakan rencana penambahan saham tersebut dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ambisi Hary menjadi pemilik saham mayoritas lantaran MNC ingin memperkuat lini bisnis keuangan. Hary berniat menyulap ICB Bumiputera menjadi bank yang fokus menggarap bisnis ritel berbasis online. Alasannya, MNC bakal sulit bersaing dengan perbankan kelas kakap yang telah memiliki jaringan luas. "Saya tidak akan bersaing seperti dengan bank-bank besar. Fokusnya saya menyasar ritel dengan bisnis berbasis internet," tandas dia.