JAKARTA. Tekanan pasar modal tak menyurutkan agresivitas manajer investasi dalam menerbitkan produk anyar. MNC Asset Management, salah satunya bakal menerbitkan dua reksadana baru, akhir tahun ini. Presiden Direktur PT MNC Kapital Indonesia Tbk, Darma Putra menjelaskan, reksadana tersebut akan menggunakan indeks MNC36 sebagai acuan. Reksadana ini nantinya akan mendekati kinerja indeks MNC 36. "Jenis produknya masih kami kaji antara reksadana saham atau reksadana indeks tergantung
demand-nya nanti seperti apa," kata Darma Putra, Jakarta, Rabu (28/8).
Tiap produk diharapkan bisa menyedot dana kelolaan sebesar Rp 100 miliar. Hingga akhir tahun nanti, perusahaan menargetkan bisa menggenggam dana kelolaan Rp 4 triliun. Indeks MNC 36 berisi 36 saham emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode penghitungan indeks MNC 36 menggunakan pembobotan berdasarkan kapitalisasi pasar atau market
capitalization weighted average. Sedangkan pemilihan 36 saham konstituen indeks MNC36 berdesakan emiten berkinerja baik dengan fundamental serta kapitalisasi pasar yang kuat. Nantinya, BEI dan tim komite penilai indeks MNC36 akan melakukan peninjauan berkala atau periode evaluasi atas saham-saham yang masuk dalam penghitungan indeks MNC 36 setiap enam bulan. Peninjauan dilakukan setiap bulan April dan Oktober setiap tahunnya. Direktur Pengembangan BEI Frederica Widyasari Dewi mengatakan indeks MNC 36 ini dapat digunakan sebagai produk investasi untuk aset dasar Exchange traded fund (ETF), reksadana atau produk derivatif. Analis Infovesta Utama Viliawati menduga kinerja reksadana yang mengacu indeks MNC 36 berpeluang tidak jauh berbeda dengan kinerja indeks KOMPAS 100. Isi dan faktor yang menjadi pertimbangan pemilihan saham indeks 36 mirip dengan KOMPAS 100. Dimana, keduanya dipilih berdasarkan kapitalisasi pasar, likuiditas transaksi dan faktor fundamental. Selain itu, dari 36 saham indeks MNC 36, sekitar 35 di antaranya juga masuk KOMPAS 100. "Kriteria kedua indeks tersebut mirip sehingga kinerjanya berpotensi tidak akan terlalu berbeda," tutur Viliawati. Konstituen indeks MNC 36 periode 28 Agustus hingga Oktober 2013 antara lain, PT Agung Podomoro Land (APLN), PT astra International (ASII), PT Alam Sutera Realty (ASRI), PT Astra Otoparts (AUTO), PT Bank Central Asia (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan Bank Tabungan Negara (BBTN). Selain itu juga PT Bhakti Investama (BHIT), Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR), Sentul City (BKSL), Bank Mandiri (BMRI), Global Mediacom (BMTR), serta Bumi Serpong Damai (BSDE).
Kemudian, Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), Ciputra Development (CTRA),XL Axiata (EXCL), Gudang Garam (GGRM), Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), Indocement Tunggal Prakasa (INTP), dan Jasa Marga (JMSR). Juga, Kalbe Farma (KLBF), Lippo Karawaci (LPKR), PP London Sumatra Indonesia (LSIP), Mitra Adiperkasa (MAPI), Media Nusantara Citra (MNCN), Mayora Indah (MYOR), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Bank Pan Indonesia (PNBN), Pakuwon Sejati (PWON), Surya Citra Media (SCMA), Summarecon Agung (SMRA), Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dan PT Unilever Indonesia (UNVR). Pada penutupan perdagangan Rabu (28/8), indeks KOMPAS 100 naik 14,77 poin dari 836.696 menjadi 853.577. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: