MNC Sekuritas Beri Rating Overweight Sektor Properti, Simak Ulasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor properti diproyeksikan lebih baik di 2024. Insentif dan progres pertumbuhan sepanjang 2023 menjadi katalisnya.

Research Analyst MNC Sekuritas Muhamad Rudy Setiawan mengatakan, untuk sektor real estate didorong program insentif pajak pertambahan nilai (PPN DTP). Implementasi kebijakan ini akan dilakukan dalam dua tahap.

Tahap pertama akan berlangsung dari November 23 hingga Juni 2024 dengan memberikan insentif PPN sebesar 100%. Tahap kedua akan berlangsung dari Juli 2024 hingga Desember 2024 dengan memberikan insentif PPN sebesar 50%.


"Kebijakan ini menargetkan segmen pendapatan di atas Rp 500 juta untuk menginvestasikan uangnya pada properti dan berpotensi menguntungkan dalam pandangan kami," tulisnya dalam riset Rabu (22/11).

Baca Juga: Bisnis Perhotelan Diyakini Meningkat pada Kuartal IV, Saham-Saham Ini Bisa Dilirik

Karenanya, ia memproyeksikan marketing sales di 2024 dapat menyamai perolehan tahun ini. Walaupun ada risiko yang dapat menghambat kinerja marketing sales dari efek pemilihan umum dan Idul Fitri.

Dari hotel, Muhammad menilai kinerjanya baru akan pulih di kuartal II 2024. Hal ini disebabkan oleh perlambatan musiman di awal tahun, terutama menjelang pemilu. Namun, pulihnya sektor perhotelan bisa tertunda jika ada putaran kedua dalam proses Pemilu.

Optimisme pemulihan perhotelan juga berangkat dari tren rebound sepanjang 2022 hingga Agustus 2023. 

"Selain itu, kepercayaan diri pengembang untuk menaikkan tarif kamar, jauh dari hiruk pikuk diskon yang terjadi pada tahun 2022 merupakan tanda bahwa permintaan hotel tetap solid," terangnya.

Sementara dari pusat belanja, MNC Sekuritas melihat tren keterisian tenant di Jakarta dan Jabodetabek di level 72,8% dan 70,4%. Ini seiring dengan pemulihan ekonomi, terbatasnya pasokan mal baru, serta meningkatnya jumlah pengunjung.

Alhasil, tingkat sewa di Jakarta tetap berada pada level Rp 563 ribu per meter persegi. Biaya servis juga tetap stabil di Jakarta dan Jabodetabek, berkisar antara Rp 153 ribu dan Rp 119 ribu per meter persegi.

Baca Juga: Kinerja Emiten Ritel Diprediksi Positif, Simak Rekomendasi Saham ACES dan MAPI

"Stasiun pengisian ulang kendaraan listrik semakin banyak ditemukan di mal-mal, serta aksesibilitas yang lebih baik dengan transportasi umum, memungkinkan lalu lintas pengunjung yang lebih tinggi," sebutnya.

Hal ini tercermin dari tingkat hunian di wilayah segmen menengah ke atas dan premium di Jakarta yang telah mencapai tingkat hunian 84,6% dan 86,2% pada kuartal III 2023. Namun, wilayah Jabodetabek dan Tangerang, tingkat huniannya masih sedikit di bawah di 73,7% dan 70,1% di periode tersebut.

Dengan begitu, MNC Sekuritas memberikan peringkat overweight untuk sektor properti. BSDE, CTRA dan SMRA merupakan saham pilihan utamanya, karena emiten-emiten itu akan mendapatkan keuntungan dari program insentif dengan bauran produk yang tinggi di atas Rp 5 miliar per unit.

 
SMRA Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi