MNC Shop perkuat TV home shopping



JAKARTA. Meski pemain di bisnis online makin menjamur, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) bakal terus berkiprah di bisnis ini. Apalagi, perusahaan ini sudah menjajakan produk di internet serta media televisi berbayar.

Reino Barack, Vice President Global Mediacomm, menyatakan, media televisi belanja (TV home shopping) mulai tahun ini masih belum bisa memberi kontribusi signifikan bagi MNC Shop. "Perkembangan awal tahun ini belum begitu agresif. Kontribusi TV home shopping bagi MNC Shop masih 10% di kuartal I ini," ungkapnya kepada KONTAN, Kamis (10/4).

Maklum, menurut Reino, sudah ada sekitar tujuh pemain di bisnis televisi belanja. Salah satunya adalah Lejel Home Shopping dan DRTV.


Untuk bisa bersaing, MNC Shop sudah membentuk tim pemasaran yang bertugas memasarkan produk di MNC Shop kepada pelanggan. "Kami akan didik mereka supaya lebih profesional dan bisa melayani pelanggan supaya pelanggan tetap percaya kepada kami," timpalnya.

Selain itu, perusahaan ini juga baru saja membeli gudang penampungan barang dagangan di Cakung, Jakarta Timur supaya bisa mudah dalam mendistribusikan barang ke konsumen.

Sejauh ini, produk yang terbilang laris di situs belanja ini adalah perkakas rumah tangga dan gadget, seperti produk pembersih lantai, kamera digital merek Samsung, atau Al Quran elektronik yang memakai pena.

Soal kehadiran MNC Shop di televisi berbayar, menurut Reino, lantaran ada aturan dari pemerintah. Apalagi, menurutnya, MNC Shop tayang 24 jam sehari di televisi berbayar. Hal yang tidak mungkin terjadi di televisi nasional. Saat ini, MNC Shop sudah tayang di Indovision, Top TV, serta Oke Vision.

Meski penetrasi konsumen televisi berbayar masih minim, sekitar 5% dari pengguna televisi lokal, Reino mengklaim bahwa pangsa pasar MNC Shop di televisi berbayar seperti Indovision sudah mencapai 74%. "Kami yakin ke depan pengunjung MNC Shop di televisi berbayar akan lebih banyak," katanya tanpa merinci angka.

Saat ini, komposisi kontribusi pendapatan MNC Shop untuk wilayah Jabodetabek dan luar Jabodetabek, 50:50. Lantaran terjadi peningkatan transaksi yang mencapai ribuan produk per hari di Surabaya, Bandung, Makassar, dan Palembang.

Tahun lalu, porsi Jabodetabek masih 70% dan 30% di luar wilayah tersebut. Adapun nilai transaksi satu tahun terakhir di atas Rp 100 miliar. Sedangkan pendapatan Global Mediacomm mencapai Rp 10 triliun di 2013 dan sekitar 65% berasal dari iklan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan