MNC Studios, Hermina dan The Duck King ingin ekspansi setelah go public



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MNC Studios International Tbk (MNCS) siap menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO). Anak usaha Grup MNC ini akan merilis 1,56 miliar saham atau 30% dari modal yang dikeluarkan dan disetor penuh.

Melalui keterangan resminya, Selasa (8/5), MNC Studios menawarkan harga IPO berkisar Rp 500 hingga Rp 650 per saham. Dari aksi ini, MNCS bisa meraup dana Rp 780 miliar hingga Rp 1,01 triliun.

Perusahaan yang berbisnis utama rumah produksi, advertising agency dan talent management ini akan memakai 30% dana IPO untuk mengakuisisi bisnis channels. Kemudian 33% untuk melunasi MTN Syariah Ijarah I MNC Pictures Tahun 2018, serta 12% untuk mengakuisisi atau membentuk rumah produksi melalui joint venture.


Adapun sisa dana IPO untuk mengembangkan movieland di kawasan Lido. MNCS membawahi beberapa anak usaha, antara lain MNC Pictures, MNC Film Indonesia, MNC Infotainment Indonesia, Mediate dan Star Media.

Sepanjang 2017, MNCS membukukan pendapatan sebesar Rp 1,1 triliun, naik 59% year-on-year (yoy). Sedangkan laba bersihnya Rp 122 miliar, naik 126% (yoy).

Penawaran awal IPO MNC Studios akan digelar 7-17 Mei. Perusahaan ini menargetkan mengantongi pernyataan efektif OJK pada 25 Mei.

Penawaran umum dijadwalkan 30 Mei-4 Juni dan penjatahan 6 Juni. CIMB Sekuritas, Mandiri Sekuritas dan MNC Sekuritas menjadi penjamin emisi IPO MNC Studios.

Selain MNC Studios, ada beberapa perusahaan yang berniat go public, termasuk PT Jaya Bersama Indo, yang bergerak di bidang restoran. Namun belum jelas berapa target dan jumlah saham yang akan ditawarkan ke publik. Yang pasti, perusahaan dengan brand The Duck King ini ingin IPO pada tahun ini.

Direktur Keuangan Jaya Bersama Indo Dewi Tio menyatakan proses IPO masih terus dilakukan. The Duck King akan bergerak agresif pada tahun ini. Manajemen berniat menambah 10 gerai baru di Indonesia dan satu gerai di Vietnam.

Agenda ekspansi keluar negeri sudah masuk dalam road map perluasan usaha The Duck King. Kami niatnya setiap tahun buka satu gerai di luar negeri, terutama negara di Indochina, imbuh Dewi.

Pada pasar Vietnam, manajemen melihat ada potensi cukup besar. Mereka sudah melakukan survei dan produknya bisa diterima pasar. Kompetitornya juga masih sedikit, sehingga pasarnya cukup lebar, ujar Dewi lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia