JAKARTA. Jika mobil peminum bensin bisa dikendarai meski kondisi BBM nyaris habis, lain cerita dengan mobil bermesin diesel. Khusus mobil peminum solar, jangan berjalan dengan kondisi tangki yang minim bahan bakar atau sudah dalam posisi E (empty/kosong). Menurut Arifani Perbowo, selaku Logistic and Production General Manager PT Kia Mobil Indonesia (KMI), menggunakan mobil diesel dalam kondisi bahan bakar yang menipis bisa berakibat buruk bagi instalasi sistem bahan bakar. "Menggunakan mobil diesel berbeda dengan mesin bensin. Meski masih memiliki sisa bahan bakar saat di posisi E, tapi mobil diesel memiliki sistem vakum pada jalur bahan bakar yang berfungsi meyedot udara," ucap Arifani, Selasa (7/5).
Mobil diesel, jangan berkendara saat BBM posisi E
JAKARTA. Jika mobil peminum bensin bisa dikendarai meski kondisi BBM nyaris habis, lain cerita dengan mobil bermesin diesel. Khusus mobil peminum solar, jangan berjalan dengan kondisi tangki yang minim bahan bakar atau sudah dalam posisi E (empty/kosong). Menurut Arifani Perbowo, selaku Logistic and Production General Manager PT Kia Mobil Indonesia (KMI), menggunakan mobil diesel dalam kondisi bahan bakar yang menipis bisa berakibat buruk bagi instalasi sistem bahan bakar. "Menggunakan mobil diesel berbeda dengan mesin bensin. Meski masih memiliki sisa bahan bakar saat di posisi E, tapi mobil diesel memiliki sistem vakum pada jalur bahan bakar yang berfungsi meyedot udara," ucap Arifani, Selasa (7/5).