BOGOR. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi membuka ruang peralihan penggunaan mobil berbahan bakar bensin menuju mobil berbahan bakar solar. Maklum, harga bahan bakar solar bersubsidi masih lebih murah jika dibandingkan dengan harga bahan bakar bensin bersubsidi. Mengacu data kenaikan BBM subsidi yang dipatok pemerintah, harga bensin bersubsidi naik dari harga semula Rp 6.500 per liter menjadi Rp 8.500 per liter. Sementara harga solar bersubsidi naik dari Rp 5.500 per liter menjadi Rp 7.500 per liter. Artinya, harga solar bersubsidi masih lebih murah jika dibandingkan harga bensin bersubsidi. Supranoto, Marketing Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia bilang, selain faktor harga solar bersubsidi yang lebih murah, konsumsi mobil diesel berbahan bakar solar rata-rata lebih irit jika dibandingkan dengan mobil berbahan bakar bensin. "Makanya akan ada perpindahan peralihan pemakaian mobil diesel, karena mobil diesel lebih irit dan harga solar subsidi lebih murah dari bahan bakar lain," terang Supranoto, Selasa (18/11) di Bogor.
Mobil diesel mengintai berkah BBM
BOGOR. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi membuka ruang peralihan penggunaan mobil berbahan bakar bensin menuju mobil berbahan bakar solar. Maklum, harga bahan bakar solar bersubsidi masih lebih murah jika dibandingkan dengan harga bahan bakar bensin bersubsidi. Mengacu data kenaikan BBM subsidi yang dipatok pemerintah, harga bensin bersubsidi naik dari harga semula Rp 6.500 per liter menjadi Rp 8.500 per liter. Sementara harga solar bersubsidi naik dari Rp 5.500 per liter menjadi Rp 7.500 per liter. Artinya, harga solar bersubsidi masih lebih murah jika dibandingkan harga bensin bersubsidi. Supranoto, Marketing Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia bilang, selain faktor harga solar bersubsidi yang lebih murah, konsumsi mobil diesel berbahan bakar solar rata-rata lebih irit jika dibandingkan dengan mobil berbahan bakar bensin. "Makanya akan ada perpindahan peralihan pemakaian mobil diesel, karena mobil diesel lebih irit dan harga solar subsidi lebih murah dari bahan bakar lain," terang Supranoto, Selasa (18/11) di Bogor.