JAKARTA. Dinamika perkembangan pasar kendaraan roda empat nasional ternyata berpengaruh sampai ke bisnis mobil bekas (mobkas). Tahun ini, tren mobil kompak mulai menunjukkan peningkatan di pasar, mulai mendekati primadona kendaraan multi guna (MPV) yang selama ini mendominasi mobkas.Kategori mobil kompak yang dimaksud, adalah segmen hatchback sekelas Honda Jazz, Toyota Yaris, Mazda2, Ford Fiesta, dan lain sebagainya. Juga termasuk segmen mobil kota (city car) dan LCGC, seperti Honda Brio, Toyota Etios, Nissan March, Mitsubishi Mirage, Suzuki Splash, sampai jajaran Agya, Ayla, Brio Satya, Karimun Wagon-R, dan Datsun Go+."Dari penelitian yang mendalam dilakukan ATPM, pasar mobil kompak di Indonesia diprediksi naik seiring membesarkan kalangan usia produktif yang penghasilannya semakin baik juga. Hampir semua merek mengeluarkan produk baru di segmen ini dan terbukti benar," jelas Leovan Widjaja, pemilik gerai mobkas Auto11 di Karawaci, Tangerang, kepada KompasOtomotif (13/7).Karakteristik konsumen baru yang berusia relatif lebih muda ini, tidak menginginkan jenis mobil yang besar karena hanya digunakan untuk kebutuhan pribadi. Mobil kompak menjadi pilihan utama mereka, meskipun permintaan pasar terhadap segmen MPV tetap besar.Promosi penjualanPengaruh ke mobil bekas, lanjut Leovan, terjadi karena di segmen MPV banyak promosi penjualan yang dilakukan ATPM untuk mendongkrak penjualan mereka. Selain itu, di segmen MPV juga semakin banyak pilihan dengan hadirnya merek lain, seperti Ertiga, Spin, Evalia, sampai Mobilio.Berbagai promosi penjualan disiapkan ATPM untuk mendongkrak penjualan mobil jenis ini, mulai dari diskon, cicilan ringan, bunga rendah, sampai hadiah undian atau langsung untuk konsumen. "Akhirnya, karena harga mobil baru dikurangi, terimbas pada pasar mobkas MPV juga," beber Leovan yang sebelumnya menjabat sebagai General Manager Mobil88 ini.BergeserKarakterisik konsumen mobkas, lanjut Leovan, di dominasi pada kemampuan mengeluarkan uang pangkal (DP) sekitar Rp 50-60 juta, dengan angsuran cicilan maksimal Rp 4-5 juta per bulan. Kini, dengan berbagai program penjualan yang dilakukan ATPM, porsi ini sudah bisa diperoleh dari mobil baru."Bahkan lebih parah lagi, ada juga ATPM yang bisa memberikan cicilan lebih murah, hingga Rp 3-4 juta untuk angsuran sampai 5 tahun. Artinya, segmen mobkas MPV saat ini memang lagi terganggu pasarnya," lanjut Leovan.Lantas, apa yang dilakukan para pebisnis mobkas? Mereka akhirnya mengalihkan konsentrasi mereka menjual mobkas MPV dengan usia tahun yang lebih tua di bawah 4 tahun (dari mobil baru). Saat ini, jumlah mobkas paling besar di pasar di dominasi oleh produksi 1-3 tahun ke bawah, supaya margin bisa terjaga."Masalahnya, saat ini sudah sulit mencari mobkas dengan usia 4 tahun ke bawah, jadi kalau orang bilang jualan mobkas MPV itu turun, karena stok mobil lawasnya sedikit," tutup Leovan. (Agung Kurniawan)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Mobil kompak jadi primadona baru mobil bekas
JAKARTA. Dinamika perkembangan pasar kendaraan roda empat nasional ternyata berpengaruh sampai ke bisnis mobil bekas (mobkas). Tahun ini, tren mobil kompak mulai menunjukkan peningkatan di pasar, mulai mendekati primadona kendaraan multi guna (MPV) yang selama ini mendominasi mobkas.Kategori mobil kompak yang dimaksud, adalah segmen hatchback sekelas Honda Jazz, Toyota Yaris, Mazda2, Ford Fiesta, dan lain sebagainya. Juga termasuk segmen mobil kota (city car) dan LCGC, seperti Honda Brio, Toyota Etios, Nissan March, Mitsubishi Mirage, Suzuki Splash, sampai jajaran Agya, Ayla, Brio Satya, Karimun Wagon-R, dan Datsun Go+."Dari penelitian yang mendalam dilakukan ATPM, pasar mobil kompak di Indonesia diprediksi naik seiring membesarkan kalangan usia produktif yang penghasilannya semakin baik juga. Hampir semua merek mengeluarkan produk baru di segmen ini dan terbukti benar," jelas Leovan Widjaja, pemilik gerai mobkas Auto11 di Karawaci, Tangerang, kepada KompasOtomotif (13/7).Karakteristik konsumen baru yang berusia relatif lebih muda ini, tidak menginginkan jenis mobil yang besar karena hanya digunakan untuk kebutuhan pribadi. Mobil kompak menjadi pilihan utama mereka, meskipun permintaan pasar terhadap segmen MPV tetap besar.Promosi penjualanPengaruh ke mobil bekas, lanjut Leovan, terjadi karena di segmen MPV banyak promosi penjualan yang dilakukan ATPM untuk mendongkrak penjualan mereka. Selain itu, di segmen MPV juga semakin banyak pilihan dengan hadirnya merek lain, seperti Ertiga, Spin, Evalia, sampai Mobilio.Berbagai promosi penjualan disiapkan ATPM untuk mendongkrak penjualan mobil jenis ini, mulai dari diskon, cicilan ringan, bunga rendah, sampai hadiah undian atau langsung untuk konsumen. "Akhirnya, karena harga mobil baru dikurangi, terimbas pada pasar mobkas MPV juga," beber Leovan yang sebelumnya menjabat sebagai General Manager Mobil88 ini.BergeserKarakterisik konsumen mobkas, lanjut Leovan, di dominasi pada kemampuan mengeluarkan uang pangkal (DP) sekitar Rp 50-60 juta, dengan angsuran cicilan maksimal Rp 4-5 juta per bulan. Kini, dengan berbagai program penjualan yang dilakukan ATPM, porsi ini sudah bisa diperoleh dari mobil baru."Bahkan lebih parah lagi, ada juga ATPM yang bisa memberikan cicilan lebih murah, hingga Rp 3-4 juta untuk angsuran sampai 5 tahun. Artinya, segmen mobkas MPV saat ini memang lagi terganggu pasarnya," lanjut Leovan.Lantas, apa yang dilakukan para pebisnis mobkas? Mereka akhirnya mengalihkan konsentrasi mereka menjual mobkas MPV dengan usia tahun yang lebih tua di bawah 4 tahun (dari mobil baru). Saat ini, jumlah mobkas paling besar di pasar di dominasi oleh produksi 1-3 tahun ke bawah, supaya margin bisa terjaga."Masalahnya, saat ini sudah sulit mencari mobkas dengan usia 4 tahun ke bawah, jadi kalau orang bilang jualan mobkas MPV itu turun, karena stok mobil lawasnya sedikit," tutup Leovan. (Agung Kurniawan)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News