JAKARTA. Laju roda perekonomian yang semakin lambat membuat pabrikan otomotif mengatur ulang strategi guna keluar dari krisis ini. Tidak terkecuali pabrikan mobil asal Jepang, Toyota yang mulai melirik bisnis lain di luar penjualan mobil. Kini Toyota berharap layanan purnajual yakni bisnis penjualan spare part dan perbaikan mobil atau service mampu menutupi penjualan Toyota yang sedang lesu tahun ini. Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), hingga Agustus 2015 PT Toyota Astra Motor (TAM) mencatatkan penjualan sebesar 208.439 unit, bandingkan dengan penjualan Toyota periode yang sama tahun lalu sebesar 282.376 unit atau turun 26,18%.
Mobil lesu, Toyota andalkan jualan spare part
JAKARTA. Laju roda perekonomian yang semakin lambat membuat pabrikan otomotif mengatur ulang strategi guna keluar dari krisis ini. Tidak terkecuali pabrikan mobil asal Jepang, Toyota yang mulai melirik bisnis lain di luar penjualan mobil. Kini Toyota berharap layanan purnajual yakni bisnis penjualan spare part dan perbaikan mobil atau service mampu menutupi penjualan Toyota yang sedang lesu tahun ini. Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), hingga Agustus 2015 PT Toyota Astra Motor (TAM) mencatatkan penjualan sebesar 208.439 unit, bandingkan dengan penjualan Toyota periode yang sama tahun lalu sebesar 282.376 unit atau turun 26,18%.