Mobil Listrik Raksasa China Lebih Bersinar di Pameran Otomotif Eropa, Ini Sebabnya



KONTAN.CO.ID - Para produsen mobil berbondong-bondong ke Paris untuk pameran otomotif terbesar di Eropa minggu ini. Dan raksasa kendaraan listrik China menjadi daya tarik utamanya.

BYD, Xpeng, dan Leapmotor memamerkan kendaraan baru di Paris Motor Show, bahkan saat Uni Eropa bersiap untuk mengenakan tarif yang berat pada kendaraan listrik China.

Mengutip Business Insider, BYD meluncurkan Sealion 7, SUV listrik bergaya yang menurut perusahaan dapat mengisi daya dari 10% hingga 80% hanya dalam 24 menit. Perusahaan berencana untuk meluncurkan kendaraan listrik di Eropa akhir tahun ini.


Pabrikan mobil tersebut, yang bertujuan untuk menjadi produsen mobil listrik terbesar di Eropa pada tahun 2030, memamerkan tujuh kendaraan di stannya di Paris.

Tidak hanya itu, kerumunan orang dengan cepat terbentuk di sekitar Yangwang U8 berteknologi tinggi. Ini merupakan sebuah SUV hibrida yang mengesankan yang menurut BYD mampu mengapung di atas air hingga 30 menit dan berputar di tempat seperti tangki.

U8, yang memulai debutnya di Eropa tetapi saat ini hanya dijual di Tiongkok, juga dilengkapi dengan pesawat nirawak yang memungkinkan penumpang untuk menjelajahi jalan di depan.

Baca Juga: Stellantis Merambah Pasar Asia Tenggara, Luncurkan SUV Listrik Leapmotor di Malaysia

Fokus Tiongkok pada fitur-fitur berteknologi canggih dan mobil pintar juga tampak di tempat lain di pameran otomotif tersebut. 

Stan perusahaan kendaraan listrik Tiongkok Xpeng didominasi oleh prototipe mobil terbang perusahaan tersebut, yang tergantung di langit-langit.

CEO He Xiaopeng dan wakil presiden Brian Gu mengungkap P7+ dengan pengemudian otonom parsial bertenaga kamera.

Para eksekutif juga membahas investasi perusahaan dalam robot humanoid, mobil terbang, dan perangkat keras AI.

Berbicara kepada wartawan, Gu mengatakan bahwa meskipun tarif, yang dapat membuat produsen menghadapi pungutan tambahan setinggi 35%, akan memberi tekanan pada model bisnis Xpeng, perusahaan tersebut tidak mundur dari rencana ekspansi Eropa-nya.

"Kami memiliki komitmen jangka panjang dan kuat terhadap Eropa, yang merupakan kawasan yang kami anggap sebagai inti bisnis kami. Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk menjadi kompetitif," katanya.

Baca Juga: Terkait Tarif Mobil Listrik, Ini yang Diinginkan Uni Eropa dari China

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie