Mobil Listrik Semakin Marak, Begini Nasib Emiten Otomotif



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Perpindahan dari mobil berbahan bakar bensin (BBM) ke mobil listrik berbasis baterai tentunya memiliki dampak terhadap pengurangan jumlah komponen yang digunakan pada mobil.

Selain itu, industri komponen tentu harus menyesuaikan diri dengan era kendaraan listrik seperti saat ini. Lantas, bagaimana keadaan emiten otomotif di tengah tren kendaraan listrik yang sedang marak?

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia, Leonardo Lijuwardi, menjelaskan bahwa meskipun mobil listrik semakin diminati, tentu ada bagian-bagian yang akan tetap diperlukan, seperti contohnya ban.


Baca Juga: Konsumsi Rumah Tangga Diproyeksi Menggeliat, Cek Saham Rekomendasi Analis

Karena ban mobil listrik tidak berbeda, masih mungkin menggunakan ban dari PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL). Salah satu komponen otomotif yang menarik perhatian adalah PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), yang telah mulai memproduksi Lithium Battery Pack.

 
GJTL Chart by TradingView

Beberapa emiten komponen otomotif lainnya antara lain:

DRMA, melalui anak perusahaannya, PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI), menjalin kerjasama dengan Rakata Motorcycle, perusahaan penyedia sepeda motor listrik, untuk mengembangkan sistem tukar atau swap baterai kendaraan listrik.

PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) juga mulai berinvestasi pada fasilitas pengisian daya Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai [KBLBB] roda empat dengan nama Astra Otopower.

Nafan Aji Gusta, Analis sekaligus Senior Investment Information dari Mirae Asset Sekuritas, berpendapat sudah saatnya mobil listrik dipasarkan di pasar domestik.

Baca Juga: Laba Timah (TINS) Anjlok, Simak Rekomendasi Sahamnya

"Terlebih jika didukung oleh stimulus pemerintah, mulai dari regulasi fiskal, infrastruktur, hingga hilirisasi," ujar Nafan.

Menurut Nafan, dampak dari semakin banyaknya peminat mobil listrik adalah penurunan permintaan untuk mesin diesel serta bensin.

Namun, komponen yang berkaitan dengan spare part seperti aksesoris, aki, baterai, atau ban tentunya masih akan dibutuhkan.

Dia berpendapat, emiten otomotif seharusnya mulai fokus pada spare part mobil listrik, seperti aksesoris atau bahan baku, misalnya untuk pasokan baterai listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli