Mobil murah bisa menekan kinerja ASSA



JAKARTA. Tahun lalu, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mencatatkan marjin laba bersih sebesar 9%. Angka ini naik tiga kali lipat jika dibanding marjin laba bersih tahun sebelumnya yang sebesar 3%.

Marjin laba bersih itu bisa meningkat cukup signifikan setelah manajemen membukukan pendapatan Rp 1,02 triliun, naik 28,35% dibanding periode sebelumnya. Sementara, laba bersihnya lompat 212,5% jadi Rp 92,01 miliar.

"Tapi, tahun ini perolehan serupa tidak bisa terulang," tandas Hindra Tanujaya, Direktur ASSA, (5/5). Membanjirnya produk mobil baru nan murah menjadi tekanan tersendiri bagi kinerja perusahaan tahun ini.


Sebab, mobil baru dengan harga yang lebih murah secara psikologis akan membuat konsumen lebih memilih untuk membeli mobil baru tersebut ketimbang membeli mobil bekas dari ASSA. Jadi, daripada harga jual mobil bekas ASSA jatuh lantaran kurangnya pembeli, maka manajemen memilih untuk menahan penjualan mobil bekasnya.

Kenaikan marjin tersebut lantaran stok mobil bekas yang dijual sepanjang tahun lalu juga lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Sepanjang 2013, ASSA menjual 1.951 unit mobil bekas, setara Rp 200,68 miliar. Sementara, angka penjualan tahun 2012 lebih sedikit 35% yakni senilai Rp 147,59 miliar.

Adapun kontribusi penjualan mobil bekas terhadap total penjualan ASSA masing-masing sebesar 19,71% dan 18,59 miliar untuk tahun 2013 dan 2012. Kondisi seperti ini diperkirakan tidak akan kembali terulang untuk tahun ini.

"Tahun ini, pertumbuhan pendapatan dan laba bersih kami sekitar 20%-25%," pungkas Hindra. Sebagai gambaran, anggaplah pertumbuhan pendapatan dan laba bersih ASSA tahun ini terealisasi 20% sehingga pendapatan dan laba bersihnya masing-masing menjadi 1,22 triliun dan Rp 110,4 miliar. Dengan posisi tersebut, berarti marjin laba bersih ASSA diproyeksikan stagnan, tetap sebesar 9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri