Mobil murah lebih diminati di daerah



JAKARTA. Harga mobil murah yang masuk program Low Cost Green Car (LCGC) alias mobil murah ramah lingkungan tampaknya tak akan kurang dari Rp 100 juta per unit.

Akhir pekan lalu, Kementerian Perindustrian (Kemperin) telah mengeluarkan petunjuk pelaksana program LCGC lewat Peraturan Menteri No 33/M-Ind/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau. "Kami memberi waktu lima tahun, mobil murah harus sudah memakai 80% komponen lokal," jelas Budi Darmadi, Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemperin.

Beleid itu menyebutkan, harga tertinggi mobil LCGC dipatok Rp 95 juta per unit, belum termasuk pajak (off the road). Harga ini masih bisa berubah dengan melihat harga bahan baku, pergerakan nilai tukar rupiah, inflasi, juga jika ada penambahan fitur, seperti transmisi otomatis dan kelengkapan keselamatan. Tapi, perubahan harga yang bisa ditoleransi maksimal 15%.


Pengamat Otomotif Soehari Sargo memprediksi, dengan pelbagai komponen itu, harga mobil sampai ke konsumen bisa di atas Rp 110 juta. Karena itu, mobil itu tak terlalu diminati konsumen di kota besar yang memiliki standar lebih dalam berkendara.

Dengan selisih harga yang tidak terlalu jauh, konsumen kota besar lebih memilih city car. "Mungkin peminatnya banyak di kota kecil di luar Jakarta, seperti kota kabupaten," katanya, Minggu (14/7).

Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor belum bisa memastikan kapan memproduksi mobil LCGC secara massal. "Kami masih harus melewati beberapa proses audit independen kelayakan mobil," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi