Mobil murah sebaiknya dipasarkan di luar Jawa



JAKARTA. Selain Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang  mengkritisi keberadaan mobil murah ramah lingkungan (LCGC), begitu juga dengan Menteri Perhubungan EE Mangindaan.

Meski begitu, kritikan yang dilakukan oleh Mangindaan bukan berarti menolak atau menghambat keberadaan mobil murah. Namun menurut dia, juga harus dipikirkan efek atau dampak keberadaan mobil tersebut terhadap kemacetan, khususnya di Ibu Kota.

"Kami tidak menghambat, sekarang kalau sudah jadi. Saran kami, pikirkan supaya tidak tambah macet," tutur Mangindaan di Kantor Presiden, Rabu (18/9).


Dari pihak Kemenhub, akan ada himbauan agar mobil murah tersebut tidak dijual di daerah perkotaan yang sudah macet seperti Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia yang terbelit persoalan kemacetan. "Silahkan di pasarkan di daerah yang tidak macet, di luar pulau Jawa terutama," terangnya.

Selain itu, Kemenhub juga akan berusaha agar masyarakat mau memanfaatkan moda transportasi umum. Untuk itu Kemenhub akan memperbaiki moda transportasi bus agar penggunaan mobil pribadi dikurangi.

"Bisa juga nanti dialihkan ke MRT, comutter line seingga kemacetan tidak terlalu menghambat," bebernya. Apalagi kata dia, saat ini pelayanan di Kereta Api sudah semakin baik. Begitupun dengan tarifnya yang murah karena mendapat subsidi pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan