Mobil murah tak disarankan minum Pertalite



JAKARTA. Produk Bahan Bakar Minyak (BBM) baru dari Pertamina, Pertalite, sudah bisa dibeli hari ini, Jumat (24/7/2015). Namun BBM dengan kadar Research Octane Number (RON) 90 tidak disarankan untuk digunakan pada Low Cost Green Car (LCGC) alias “mobil murah”.

Saat regulasi terbit pada 2013, LCGC punya berbagai ketentuan dasar. Di antaranya menggendong mesin bensin 980 cc – 1.200 cc, memiliki radius putar maksimal 4,6 m, ground clearance 150 mm, konsumsi bahan bakar minimal 20 kpl, dan wajib memenuhi spesifikasi BBM minimal RON 92 atau sekelas Pertamax.

Ketentuan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 33/M-IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau (PPKB). Aturan soal BBM minimal untuk LCGC bermesin bensin tertulis pada Pasal 2 ayat 2a.


Aturan tentang penggunaan minimal BBM RON 92 juga tertulis dalam Peraturan Direktur Jendral Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi No. 25/IUBTT/PER/7/2013 tentang Petunjuk Teknis PPKB. Ketentuan itu tertera pada Bab II TAHAPAN Nomor 3a dan wajib dipenuhi merek LCGC agar mendapat fasilitas keringanan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

Hingga kini ada enam produk LCGC, yaitu Daihatsu Ayla, Toyota Agya, Honda Brio Satya, Suzuki Karimun Wagon R, Datsun Go, dan Datsun Go+. Semua Agen Tunggal Pemegang Merek yang ikut LCGC menyarankan pemilik mobil tetap menggunakan BBM RON 92, alasannya jelas sebab semua model LCGC dirancang menggunakan BBM dengan RON lebih tinggi dari Pertalite.

Dampak

Bila LCGC mengonsumsi BBM di bawah RON 92 bisa memengaruhi kerja mesin, terutama untuk mencapai efisiensi 20 kpl. Selain itu bila terus-terusan memakai BBM yang tidak sesuai menimbulkan potensi kerusakan mesin. 

Datsun Indonesia, satu-satunya merek yang menjual dua model LCGC, menjelaskan, kerusakan mesin yang terbukti disebabkan penggunaan BBM di bawah RON 92 akan menggugurkan garansi. Indriani Widjaja, Head of Datsun Indonesia, Kamis (24/7/2015), mengatakan, pilihan pemakaian BBM tergantung pemilik tapi disarankan tetap RON 92. (Febri Ardani Saragih)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa