Mobilitas Balik Normal, Saham Sektor Otomotif Diprediksi Ikut Melaju Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja saham emiten sektor otomotif diprediksi naik di tahun 2023, seiring dengan mobilitas masyarakat yang mulai kembali normal.

Analis Mirae Sekuritas Indonesia Robertus Hardy mengatakan, situasi pandemi yang lebih terkendali setelah vaksinasi membuat pemerintah mencabut kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Menurut Robertus, kembalinya mobilitas masyarakat di tahun 2023 diperkirakan juga semakin meningkatkan volume penjualan mobil.


“Peningkatan volume penjualan mobil tetap terjadi, meskipun dengan laju yang lebih lambat dibandingkan tahun lalu, karena suku bunga yang lebih tinggi dan tidak adanya insentif PPN,” ujarnya dalam riset Mirae Sekuritas Indonesia tertanggal 17 Januari 2023.

Sebagai gambaran, total penjualan mobil domestik melonjak 15,4% secara bulanan dan 9% secara tahunan menjadi 105.354 unit pada bulan Desember 2022. Capaian itu mencatat penjualan tertinggi di sepanjang tahun 2022.

Penjualan mobil kedua tertinggi tercatat pada bulan September 2022, saat Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 digelar. Di posisi ketiga, terjadi pada bulan Maret 2022, saat Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022 digelar.

Menurut Robertus, gelaran IIMS 2023 pada akhir Februari dan Gaikindo Jakarta Auto Week (JAW) 2023 pada Maret diprediksi akan menaikkan volume penjualan di bulan Maret 2023.

“Kami perkirakan penjualan mobil pada bulan April dan Mei 2023 akan lebih lambat, karena libur Idul Fitri yang lebih panjang,” ujarnya.

Baca Juga: Proyeksi IHSG Hingga Akhir Kuartal I 2023 dan Saham-Saham yang Bisa Dicermati

Robertus mengatakan, Pemilu 2024 diharapkan bisa menjadi katalis positif pada ekonomi domestik, termasuk dalam industri otomotif.

Sebab, Pemilu 2024 adalah kali pertama masyarakat bisa memilih tak hanya presiden dan anggota legislatif, tetapi juga gubernur, walikota, dan bupati, secara serentak.

“Pasar grosir mobil domestik diproyeksikan masih dapat tumbuh sebesar 3% - 4% yoy menjadi 1.080.000–1.100.000 unit tahun 2023,” katanya.

Menurut Robertus, pihaknya mempertahankan peringkat netral untuk saham sektor otomotif di tahun 2023. Robertus pun merekomendasi hold untuk saham ASII dengan target harga Rp 5.900 per saham.

Sebab, meskipun Toyota dan Lexus membukukan volume penjualan yang lebih tinggi pada bulan Desember 2022, pangsa pasar ASII justru turun pada bulan yang sama.

Penjualan Toyota tercatat naik 6,4% yoy menjadi 28.220 unit pada Desember 2022, sedangkan penjualan Lexus naik 13,6% yoy menjadi 23.815 unit di bulan yang sama.

“Sementara, pangsa pasar ASII turun menjadi 52,3% dari 55,7% pada November 2022, dan 53,2% pada Desember 2021,” kata Robertus.

Baca Juga: Kinerja Emiten Sektor Otomotif di Awal Tahun 2023 Lebih Tinggi dari Pra Pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat