KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembang properti PT Pakuwon Jati Tbk (
PWON) punya prospek positif pada 2023. Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei memprediksi, kinerja keuangan PWON akan tumbuh positif pada tahun ini. Pemasukan PWON didukung oleh pendapatan berulang (
recurring income) yang kuat, terutama dari pusat perbelanjaan dan hotel. Mobilitas masyarakat yang telah normal, banyaknya kunjungan turis, serta berbagai event seperti konser tentu akan menguntungkan bagi hotel yang dimiliki PWON. Hal ini sudah terlihat pada kuartal I-2023 yang mana kinerja PWON memang ditopang dari pendapatan berulang.
"Sementara itu, segmen real estate masih lemah karena properti PWON mayoritas high-rise sehingga masih dalam proses konstruksi," kata Jono saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (17/7).
Baca Juga: Pakuwon Jati (PWON) Menuai Berkah dari Berakhirnya Pandemi Pendapatan berulang PWON meningkat 28,7%
year on year (YoY) menjadi Rp 1,1 triliun pada Januari-Maret 2023, sedangkan pendapatan segmen real estate merosot 35,3% YoY menjadi Rp 911 miliar. Secara keseluruhan, pendapatan PWON naik 5,9% YoY menjadi Rp 1,4 triliun pada kuartal I-2023 yang mana sekitar 80% disumbang oleh pendapatan berulang. Sementara itu, laba bersih PWON pada kuartal I-2023 tercatat meningkat 60,6% YoY menjadi Rp 595 miliar. Peningkatan ini utamanya didorong oleh kenaikan nilai tukar yang signifikan. Untuk sepanjang tahun 2023, Jono memprediksi pendapatan PWON dapat mencapai Rp 5,7 triliun dan laba bersih Rp1,6 triliun. Sebagai gambaran, sepanjang tahun 2022, PWON membukukan pendapatan Rp 5,99 triliun dengan laba bersih Rp 1,54 triliun. "Untuk tahun 2023, perkiraan kontribusi
recurring income PWON sekitar 70%-80% dari total pendapatan," ucap Jono.
Baca Juga: Pakuwon Jati (PWON) Bakal Bangun Pusat Perbelanjaan di IKN, Seperti Ini Konsepnya Saat ini, PWON memiliki properti investasi terbesar di Indonesia dengan 784.000 meter persegi Net Leasable Area (NLA) mal ritel,142.000 meter persegi NLA sewa kantor, dan 2 284 kamar hotel. Hal ini membuat PWON memiliki pertumbuhan dan pendapatan berulang yang kuat.
Editor: Yudho Winarto