KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) selaku kontraktor dari proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) menyebut untuk mengurai kemacetan lalu lintas di Jakarta dan kota-kota penyangganya dibutuhkan jaringan LRT sepanjang 200 kilometer (km). Saat ini panjang jaringan LRT yang sudah dimulai pengerjaan proyeknya masih kurang dari 50 km, terdiri dari LRT Jabodebek tahap I sepanjang 44,5 km dan LRT Jakarta 5,8 km. Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan pembangunan jaringan LRT sepanjang 200 km tersebut tentunya mempertimbangkan pesatnya perkembangan wilayah DKI Jakarta dan kota-kota penyangganya yang diikuti oleh tingginya mobilitas penduduk. Dia bilang kebutuhan akan transportasi massal seperti LRT ini sudah sangat mendesak sebelum kemacetan lalu lintas menimbulkan kerugian yang lebih besar. “Kerugian akibat pemborosan Bahan Bakar Minyak (BBM) akibat kemacetan lalu lintas ini sepanjang tahun bisa mencapai Rp 30 triliun,” kata Budi di Jakarta akhir pekan lalu.
Mobilitas tinggi, Dirut Adhi Karya: Idealnya panjang jaringan LRT di Jakarta 200 km
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) selaku kontraktor dari proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) menyebut untuk mengurai kemacetan lalu lintas di Jakarta dan kota-kota penyangganya dibutuhkan jaringan LRT sepanjang 200 kilometer (km). Saat ini panjang jaringan LRT yang sudah dimulai pengerjaan proyeknya masih kurang dari 50 km, terdiri dari LRT Jabodebek tahap I sepanjang 44,5 km dan LRT Jakarta 5,8 km. Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan pembangunan jaringan LRT sepanjang 200 km tersebut tentunya mempertimbangkan pesatnya perkembangan wilayah DKI Jakarta dan kota-kota penyangganya yang diikuti oleh tingginya mobilitas penduduk. Dia bilang kebutuhan akan transportasi massal seperti LRT ini sudah sangat mendesak sebelum kemacetan lalu lintas menimbulkan kerugian yang lebih besar. “Kerugian akibat pemborosan Bahan Bakar Minyak (BBM) akibat kemacetan lalu lintas ini sepanjang tahun bisa mencapai Rp 30 triliun,” kata Budi di Jakarta akhir pekan lalu.