Modal asing keluar cukup deras, investor bisa memanfaatkan pelemahan saham big caps



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam tiga bulan terakhir, investor asing melakukan aksi jual bersih di seluruh pasar sebesar Rp 5,81 triliun. Berdasarkan data RTI, bahkan dalam satu minggu terakhir aksi jual bersih ini mencapai Rp 1,04 triliun. 

Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr menjelaskan dalam satu pekan terakhir memang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bahkan bursa Asia diliputi sentimen yang kurang baik. 

Pemicunya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan jumlah penularan kasus meningkat di semua kawasan kecuali Eropa dengan lonjakan terbesar terjadi di Asia, dipimpin oleh India. 


Kemudian Bank Indonesia (BI) juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional di 2021 turun menjadi 4,1%-5,1% dari 4,3%-5,3% dengan alasan pandemi yang berkepanjangan. 

Baca Juga: IHSG diprediksi lanjut melemah pada Selasa (27/4), investor menanti data ekonomi

"Ekspektasi awal tahun kan memang asing kembali ke pasar Indonesia di tahun ini, didukung oleh ekspektasi pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Tetapi pemulihan AS yang lebih cepat dari perkiraan dan kekhawatiran kenaikan kasus di Asia bisa menguatkan dolar dan mendorong outflow dari Indonesia," jelas Zamzami, Senin (26/4). 

Mengenai potensi adanya sell in May, Zamzami mengatakan tren ini memang cukup negatif dalam beberapa tahun ke belakang. Namun bila ditarik panjang dalam 20 tahun-30 tahun, siklus sell in May ini lebih banyak membuat IHSG menghijau. 

Dia juga menjelaskan apabila rilis laporan keuangan kuartal I-2021 lebih bagus dari ekspektasi, kemudian data makro ekonomi juga membaik termasuk pertumbuhan ekonomi di kuartal satu serta sentimen global mendukung, tidak menutup kemungkinan IHSG akan menguat di bulan Mei 2021. 

Lebih lanjut, Zamzami mengatakan saat ini investor domestik bisa memanfaatkan pelemahan saham big caps sebagai kesempatan untuk koleksi. 

Selanjutnya: IHSG diprediksi melemah pada Selasa (26/4), investor menanti sikap dovish The Fed

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi