Modal awal konsorsium lembaga service GPN Rp 50 M



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memastikan bahwa modal awal minimal pembentukan konsorsium lembaga service dalam gerbang pembayaran nasional (GPN) sebesar Rp 50 miliar.

Pembentukan konsorsium ini diawali dengan penandatangan perjanjian pada hari ini. "Diharapkan, konsorsium ini akan segera berbadan hukum dan bisa beroperasi penuh pada Juli 2018," kata Agus Martowarjodo, Gubernur BI, Senin (4/11).

Modal awal konsorsium ini ditanggung bersama oleh anggota lembaga service. Anggota lembaga service antara lain empat bank yaitu PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).


Selain itu anggota lembaga service ini, juga dari perusahaan switching yaitu Artajasa, Rintis, Alto dan Jalin Pembayaran Nusantara (JPN).

Lembaga service ini memiliki empat tugas utama. Pertama, yaitu menjaga keamanan transaksi dengan memastikan enkripsi data transaksi end to end.

Kedua, menyelenggarakan rekonsilidasi kliring settlement secara efisien. Ketiga, menangani perselisihan transaksi dan perlindungan konsumen.

Keempat, adalah mendorong perluasan akseptansi instrumen non-tunai. Lembaga service dibentuk dan dimiliki bersama oleh konsorsium yang terdiri dari 4 bank dan 4 perusahaan switching.

Bank yang masuk dalam konsorsium ini mempunyai 75% dari pangsa transaksi pembayaran ritel nasional. Diharapkan operasional konsorsium ini bisa beroperasi penuh pada Juli 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia