Modal Belum Cukup, Reindo Fokus Lokal



JAKARTA. Reasuransi Internasional Indonesia (Reindo) akan lebih memaksimalkan bisnis mereka di dalam negeri ketimbang ke luar negeri. Pertimbangan utama yang mendasarinya adalah modal yang belum terlalu besar.

Direktur Reindo M. Rusli menjelaskan, sampai akhir tahun lalu, posisi modal Reindo sebesar Rp 304 miliar. "Porsi bisnis Reindo yang dari luar negeri saat ini tinggal 5% dari total bisnis. Dulu sempat mencapai 60%, tapi saat itu modal kami terhitung besar. Kalau sekarang, tidak," katanya, Jumat (23/7).

Kini, Reindo mulai menyesuaikan porsi bisnis domestik dan luar negeri mereka. Dengan permodalan saat ini, Reindo memutuskan fokus menggarap potensi dalam negeri terlebih dahulu.


Saat ini, Reindo tengah berupaya menambah modal. Rencananya, Reindo akan meningkatkan modal menjadi minimum Rp 1 triliun. "Namun semua itu masih dalam proses. Kita lihat saja nanti hasilnya upaya penambahan modal ini," ujarnya.

Penambahan modal Reindo cukup mendesak. Dan, menurut Rusli, hal itu tak hanya penting bagi bisnis dan kinerja Reindo tapi juga kepentingan nasional. "Semakin banyak kami bermain di pasar luar negeri, artinya kami menjual jasa lebih besar. Pada akhirnya diharapkan proses ini dapat menekan tingkat defisit neraca pembayaran asuransi," paparnya.

Dalam target jangka panjang, Reindo memang berencana meningkatkan porsi bisnis dari luar negeri. Tapi, Rusli memperkirakan, jika sampai akhir tahun modal belum meningkat, porsi bisnis Reindo di luar negeri masih akan sama, yakni sekitar 5% dari total bisnis. "Dengan peningkatan modal, kami berharap bisnis dari luar bisa terus meningkat. Targetnya kira-kira bisa mencapai 10% total bisnis," cetusnya.

Tentu saja, ekspansi bisnis ke luar negeri ini harus dilakukan secara bertahap. Untuk tahap awal, Reindo berniat masuk ke wilayah Asia dan Afrika.Terkait kinerja terakhir Reindo, Rusli masih enggan membeberkan. Dia beralasan, kinerja perusahaan reasuransi BUMN ini masih dalam proses audit. Dia cuma menjelaskan, sejauh ini, hasil kinerja Reindo sudah sesuai dengan target.

Rusli menjelaskan, kini, portofolio bisnis Reindo dari lini asuransi jiwa sebesar 35%, sedangkan dari non-jiwa 65%. "Portofolio itu masih akan kami pertahankan. Nah, lima tahun ke depan kami harapkan jiwa dan non-jiwa bisa seimbang," pungkas Rusli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test