JAKARTA. Industri perkapalan agaknya masih cerah. Itu pula yang membuat PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI) gencar mencari dana untuk kebutuhan ekspansi. Salah satunya lewat pasar modal dengan menggelar initial public offering (IPO).Capitol Nusantara resmi berlabuh di Bursa Efek Indonesia (BEI), 16 Januari 2014 lalu. CANI menawarkan sebanyak 208,36 juta saham baru kepada investor publik dengan harga penawaran Rp 200 per saham.Harga saham tersebut mendekati batas bawah harga penawaran awal yang berada di kisaran Rp 190 per saham hingga Rp 230 per saham. Dari hajatan tersebut, CANI memperoleh dana segar sebanyak Rp 41,672 miliar.Sederet rencana ekspansi sudah siap CANI lancarkan pasca sahamnya melenggang di lantai bursa. CANI berencana menambah armada kapal di tahun 2014.Komisaris CANI Yanuar Cahyadi Wijaya mengatakan, dana hasil penawaran umum perdana akan digunakan untuk membeli satu unit kapal anchor tug handling supply (ATHS). CANI juga berencana menambah enam buah kapal lagiĀ hingga akhir 2014, jika memperoleh tambahan kontrak baru senilai US$ 75 juta.Saat ini, CANI memiliki 60 armada kapal, dengan rincian 27 kapal tunda, 5 kapal ATHS, 28 kapal tongkang dan ditambah 2 unit floating crane. Berdasarkan prospektus IPO, 60 armada kapal CANI tersebut bernilai US$ 76,9 juta.Kapal-kapal CANI disebar dan ditempatkan diberbagai daerah, mulai dari DKI Jakarta hingga Sorong, Papua Barat. Kapal-kapal CANI beroperasi, terutama untuk mendukung industri minyak dan gas (migas), transportasi batubara, bahan sumber daya lepas pantai dan lainnya.Sebagian besar pelanggan CANI adalah perusahaan besar seperti PT Hai Yin dan PT Asmin Koalindo Tuhup yang merupakan anak perusahaan PT Borneo Lumbung Energi & Metal (BORN).Kontribusi pendapatan CANI sendiri sebesar 83% diperoleh dari bisnis sewa kapal. Sedangkan, bisnis pengangkutan menyumbang kontribusi 15%, dan jasa keagenan 2%. Per Juni 2013 CANI membukukan pendapatan sebesar US$ 10,5 juta.Jumlah aset emiten yang bermarkas yang di Samarinda, Kalimantan Timur tersebut juga terus meningkat. Pada tahun 2008 saja, aset CANIĀ baru senilai US$ 8,21 juta. Setahun kemudian, nilai aset CANI membengkak hingga tiga kali lipat menjadi US$ 23,4 juta.Demikian juga di tahun 2010, aset CANI tumbuh 135,26% dari tahun sebelumnya. Angkanya terus meningkat, hingga per September 2013, angkanya tercatat sebanyak US$ 81,66 juta. Hanya saja, perolehan laba CANI terlihat sedikit mengendur. Pada tahun 2008, CANI masih membukukan laba sebesar US$ 2,09 juta. Namun hingga September 2013, angkanya hanya sebesar US$ 544.220.Akan bagi dividen 30%CANI nampak kini sudah kian matang menyeruput bisnis di industri migas lepas pantai, dengan sarana transportasi laut yang lebih banyak. Sebab, pengerjaan operasi migas lepas pantai membutuhkan kapal yang khusus dengan tim andal. Apalagi usia armada CANI berumur rata-rata 7 tahun. Tak ingin mengecewakan pemegang sahamnya, perseroan merencanakan pembayaran dividen maksimum 30% dari laba komprehensif tahun berjalan. Tapi, tentu saja dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan perseroan.CANI sendiri merupakan perusahaan pelayaran yang telah berdiri sejak 2004. Sebelum melantai di bursa, pemegang saham CANI terdiri dari PT Cipta Nusantara Abadi dan PT Anugerah Semesta Langgeng. Setelah IPO, tentu saja kepemilikan saham CANI ikut berubah. Investor publik kini memiliki 25% saham.Sedangkan Cipta Nusantara Abadi kini menggenggam 36% saham. Sisanya sebesar 39% saham dimiliki oleh Anugerah Semesta Langgeng.
Modal CANI mengarungi lautan
JAKARTA. Industri perkapalan agaknya masih cerah. Itu pula yang membuat PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI) gencar mencari dana untuk kebutuhan ekspansi. Salah satunya lewat pasar modal dengan menggelar initial public offering (IPO).Capitol Nusantara resmi berlabuh di Bursa Efek Indonesia (BEI), 16 Januari 2014 lalu. CANI menawarkan sebanyak 208,36 juta saham baru kepada investor publik dengan harga penawaran Rp 200 per saham.Harga saham tersebut mendekati batas bawah harga penawaran awal yang berada di kisaran Rp 190 per saham hingga Rp 230 per saham. Dari hajatan tersebut, CANI memperoleh dana segar sebanyak Rp 41,672 miliar.Sederet rencana ekspansi sudah siap CANI lancarkan pasca sahamnya melenggang di lantai bursa. CANI berencana menambah armada kapal di tahun 2014.Komisaris CANI Yanuar Cahyadi Wijaya mengatakan, dana hasil penawaran umum perdana akan digunakan untuk membeli satu unit kapal anchor tug handling supply (ATHS). CANI juga berencana menambah enam buah kapal lagiĀ hingga akhir 2014, jika memperoleh tambahan kontrak baru senilai US$ 75 juta.Saat ini, CANI memiliki 60 armada kapal, dengan rincian 27 kapal tunda, 5 kapal ATHS, 28 kapal tongkang dan ditambah 2 unit floating crane. Berdasarkan prospektus IPO, 60 armada kapal CANI tersebut bernilai US$ 76,9 juta.Kapal-kapal CANI disebar dan ditempatkan diberbagai daerah, mulai dari DKI Jakarta hingga Sorong, Papua Barat. Kapal-kapal CANI beroperasi, terutama untuk mendukung industri minyak dan gas (migas), transportasi batubara, bahan sumber daya lepas pantai dan lainnya.Sebagian besar pelanggan CANI adalah perusahaan besar seperti PT Hai Yin dan PT Asmin Koalindo Tuhup yang merupakan anak perusahaan PT Borneo Lumbung Energi & Metal (BORN).Kontribusi pendapatan CANI sendiri sebesar 83% diperoleh dari bisnis sewa kapal. Sedangkan, bisnis pengangkutan menyumbang kontribusi 15%, dan jasa keagenan 2%. Per Juni 2013 CANI membukukan pendapatan sebesar US$ 10,5 juta.Jumlah aset emiten yang bermarkas yang di Samarinda, Kalimantan Timur tersebut juga terus meningkat. Pada tahun 2008 saja, aset CANIĀ baru senilai US$ 8,21 juta. Setahun kemudian, nilai aset CANI membengkak hingga tiga kali lipat menjadi US$ 23,4 juta.Demikian juga di tahun 2010, aset CANI tumbuh 135,26% dari tahun sebelumnya. Angkanya terus meningkat, hingga per September 2013, angkanya tercatat sebanyak US$ 81,66 juta. Hanya saja, perolehan laba CANI terlihat sedikit mengendur. Pada tahun 2008, CANI masih membukukan laba sebesar US$ 2,09 juta. Namun hingga September 2013, angkanya hanya sebesar US$ 544.220.Akan bagi dividen 30%CANI nampak kini sudah kian matang menyeruput bisnis di industri migas lepas pantai, dengan sarana transportasi laut yang lebih banyak. Sebab, pengerjaan operasi migas lepas pantai membutuhkan kapal yang khusus dengan tim andal. Apalagi usia armada CANI berumur rata-rata 7 tahun. Tak ingin mengecewakan pemegang sahamnya, perseroan merencanakan pembayaran dividen maksimum 30% dari laba komprehensif tahun berjalan. Tapi, tentu saja dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan perseroan.CANI sendiri merupakan perusahaan pelayaran yang telah berdiri sejak 2004. Sebelum melantai di bursa, pemegang saham CANI terdiri dari PT Cipta Nusantara Abadi dan PT Anugerah Semesta Langgeng. Setelah IPO, tentu saja kepemilikan saham CANI ikut berubah. Investor publik kini memiliki 25% saham.Sedangkan Cipta Nusantara Abadi kini menggenggam 36% saham. Sisanya sebesar 39% saham dimiliki oleh Anugerah Semesta Langgeng.