KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, hingga akhir 2017, rasio permodalan perbankan masih cukup tebal untuk melakukan ekspansi di tahun ini. Hal ini terlihat dari rasio kecukupan modal atawa capital adequacy ratio (CAR) bank yang ada di level 23,36%. Bila membandingkan dengan kondisi tahun 2016 yang sebesar 22,93%, CAR tahun 2017 lebih tinggi 43 bps. Dody Arifianto, Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai, posisi CAR ini merupakan modal dasar perbankan menggenjot kredit. "CAR yang tinggi akan berdampak positif, karena akan meningkatkan kapasitas lending bank," tutur Dody kepada KONTAN, Rabu (24/1). Doddy menyebut, sepanjang tahun 2018, tren kenaikan modal masih akan terus berlanjut. Sebab, pada akhir 2017 lalu, sebagian besar bank sudah membenahi kualitas kreditnya. Hal itu terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) industri perbankan yang turun ke posisi 2,59%.
Modal cukup tebal, bank siap tancap gas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, hingga akhir 2017, rasio permodalan perbankan masih cukup tebal untuk melakukan ekspansi di tahun ini. Hal ini terlihat dari rasio kecukupan modal atawa capital adequacy ratio (CAR) bank yang ada di level 23,36%. Bila membandingkan dengan kondisi tahun 2016 yang sebesar 22,93%, CAR tahun 2017 lebih tinggi 43 bps. Dody Arifianto, Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai, posisi CAR ini merupakan modal dasar perbankan menggenjot kredit. "CAR yang tinggi akan berdampak positif, karena akan meningkatkan kapasitas lending bank," tutur Dody kepada KONTAN, Rabu (24/1). Doddy menyebut, sepanjang tahun 2018, tren kenaikan modal masih akan terus berlanjut. Sebab, pada akhir 2017 lalu, sebagian besar bank sudah membenahi kualitas kreditnya. Hal itu terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) industri perbankan yang turun ke posisi 2,59%.