KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten layanan persewaan forklift, PT Sarana Mitra Luas Tbk (
SMIL) bakal menerbitkan Obligasi I Sarana Mitra Luas Tahun 2024 dengan rencana penghimpunan dana sebanyak-banyaknya sebesar Rp 300 miliar. Obligasi I Tahun 2024 ini mendapatkan peringkat idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Obligasi ini juga memperoleh jaminan penuh, tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan oleh Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF). Obligasi yang ditawarkan direncanakan dalam 2 seri yaitu Seri A dengan tingkat bunga tetap antara 6,75%–7,35% dan tenor 3 tahun, kemudian Seri B dengan tingkat bunga tetap antara 7,25%–7,80% dan tenor 5 tahun.
Untuk nilai nominal dari setiap seri akan ditentukan dari jumlah bookbuilding yang akan berlangsung dari tanggal 20–26 November 2024. Sementara itu masa penawaran umum pada 3–5 Desember 2024 Bunga Obligasi akan dibayarkan setiap 3 bulan, di mana Bunga Obligasi pertama akan dibayarkan pada tanggal 10 Maret 2025. Bunga terakhir sekaligus pelunasan dibayarkan pada 10 Desember 2027 untuk seri A dan 10 Desember 2029 untuk seri B.
Baca Juga: Bos Sarana Mitra Luas (SMIL) Borong 87 Juta Saham, Ini Tujuannya Direktur Utama Sarana Mitra Luas Hadi Suhermin menjelaskan dana penerbitan obligasi ini rencananya akan digunakan untuk penambahan armada
electric forklift, baterai lithium dan
refinancing leasing electric forklift. Langkah ini bagian dari upaya SMIL untuk memenuhi permintaan yang terus berkembang, khususnya dalam segmen
electric forklift yang semakin dibutuhkan seiring dengan penerapan ESG oleh industri-industri pelanggan usaha. "Dengan dukungan pendanaan baru yang kuat, akan memberikan kami posisi yang lebih baik sehingga kami akan lebih agresif dalam memperluas kapasitas bisnis dan memperkuat sebagai market leader," kata Hadi dalam keterangannya, Selasa (19/11). Peringkat korporasi SMIL mencerminkan posisi pasar yang kuat dalam bisnis sewa forklift, yang diperkirakan memiliki sekitar 35% pangsa pasar forklift di Indonesia. Dalam lima tahun terakhir, SMIL memiliki tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 8,8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari