JAKARTA. Walaupun bagi dividen sebesar 55% dari laba bersih, namun PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten (BJBR) atau akrab disebut Bank BJB tetap berhasil meningkatkan statusnya menjadi bank umum kelompok usaha (BUKU) III. Saat ini, modal inti BJB berada pada angka Rp 5,48 triliun. "Kami bagi dividen Rp 78,1 per saham atau total Rp 757,28 miliar," tutur Bien Subiantoro, Direktur Utama BJB, kepada KONTAN, Kamis (27/3). Sepanjang tahun lalu, BJB membukukan laba bersih sebesar Rp 1,37 triliun, naik 15,3% jika dibandingkan pada tahun 2012. Bien menerangkan, sisa laba bersih BJB atau sebesar 45% yang setara dengan Rp 619,38 miliar akan dialokasikan sebagai cadangan umum. "Sehingga menambah modal inti kami. Setelah pembagian dividen, modal inti kami Rp 5,48 triliun dengan rasio kecukupan modal (CAR) 16,91% dan masuk menjadi BUKU III," terang Bien.
Modal inti naik, Bank BJB berhasil naik kelas
JAKARTA. Walaupun bagi dividen sebesar 55% dari laba bersih, namun PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten (BJBR) atau akrab disebut Bank BJB tetap berhasil meningkatkan statusnya menjadi bank umum kelompok usaha (BUKU) III. Saat ini, modal inti BJB berada pada angka Rp 5,48 triliun. "Kami bagi dividen Rp 78,1 per saham atau total Rp 757,28 miliar," tutur Bien Subiantoro, Direktur Utama BJB, kepada KONTAN, Kamis (27/3). Sepanjang tahun lalu, BJB membukukan laba bersih sebesar Rp 1,37 triliun, naik 15,3% jika dibandingkan pada tahun 2012. Bien menerangkan, sisa laba bersih BJB atau sebesar 45% yang setara dengan Rp 619,38 miliar akan dialokasikan sebagai cadangan umum. "Sehingga menambah modal inti kami. Setelah pembagian dividen, modal inti kami Rp 5,48 triliun dengan rasio kecukupan modal (CAR) 16,91% dan masuk menjadi BUKU III," terang Bien.