KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Darma menilai aksi penambahan modal PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) saat ini mendesak. Kondisi keuangan perseroan, terlebih kecukupan modal kini berada di ambang batas minimum. “Masalah utamanya adalah kepastian masuk Kookmin untuk menjadi pengendali, mereka sebenarnya sudah siap dengan dana US$ 200 juta di escrow account, tapi tentu mereka tidak mau cairkan sebelum ada kepastian pengendalian,” katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (28/6). Tarik ulur antara Kookmin dan Bosowa Corporation menjadi kontraproduktif di tengah situasi perseroan kini. Per Maret 2020, Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Bukopin cuma 12,59% berada di ambang batas minimum 12% yang ditentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Modal menipis, tambahan modal buat Bukopin mendesak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Darma menilai aksi penambahan modal PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) saat ini mendesak. Kondisi keuangan perseroan, terlebih kecukupan modal kini berada di ambang batas minimum. “Masalah utamanya adalah kepastian masuk Kookmin untuk menjadi pengendali, mereka sebenarnya sudah siap dengan dana US$ 200 juta di escrow account, tapi tentu mereka tidak mau cairkan sebelum ada kepastian pengendalian,” katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (28/6). Tarik ulur antara Kookmin dan Bosowa Corporation menjadi kontraproduktif di tengah situasi perseroan kini. Per Maret 2020, Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Bukopin cuma 12,59% berada di ambang batas minimum 12% yang ditentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).