Apakah Indonesia aman dan damai pasca pemilu 2019? Itulah pertanyaan utama yang mengemuka akhir-akhir ini. Harus kita akui, persaingan pemilu kali ini begitu keras. Polarisasi dua kubu amat tajam. Saking keras pertentangannya, banyak di antara kita yang terputus tali silaturahmi. Antar tetangga bermusuhan hanya gara-gara beda pilihan. Bahkan saudara sekandung tak bertegur sapa hanya karena berbeda mazhab acungan jari: satu jari versus dua jari.
Alih-alih reda, kita justru dibanjiri aneka kabar negatif, kelabu dan kelam di masa tenang ini. Aneka hoaks dan kabar bohong berseliweran. Inilah yang banyak memicu kekhawatiran dan ketakutan. Tak heran, banyak yang harap-harap cemas menanti hasil pemilu esok. Aspek keamanan dan ketenteraman negara ini pasca pemilihan umum (pemilu) juga makin jadi perhatian berbagai kalangan. Untunglah, kecemasan itu tidak sampai menular secara berlebihan ke pasar modal. Sejauh ini, aktivitas di pasar saham tampak cool, tenang, kalem dan tidak menunjukkan gejolak berarti. Mendekati hari pemungutan suara, para pelaku pasar memang cenderung bersikap wait and see. Ini sikap wajar pelaku pasar demi menyiasati ketidakpastian yang dipicu oleh pemilu. Namun secara umum, aktivitas di bursa saham relatif berjalan normal-normal saja. Lihat saja, kemarin (15/4) atau dua hari menjelang pemilu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), naik 0,49% menjadi 6.435,15. Sepekan terakhir, IHSG masih naik sekitar 0,01%, dan masih naik 3,88% sejak awal tahun. Nilai transaksi harian juga di kisaran Rp 8 triliun atau masih dalam rentang normal. Dua hari perdagangan saham terakhir, pemodal asing memang menarik dananya sekitar Rp 1,5 triliun. Namun jika dihitung sepekan terakhir, dana asing masih tercatat positif sekitar Rp 900 miliar.
Bahkan jika dikalkulasi sejak awal tahun ini, total nilai dana asing yang masuk masih tercatat positif sekitar Rp 12 triliun. Ini pertanda pemodal asing memberi poin positif terhadap Indonesia, sekalipun perhelatan politik mengaduk-aduk ketidakpastian. Nah, berbagai indikator positif di bursa ini menjadi modal berharga menghadapi pemilu. Kita berharap bahwa pemilu berlangsung damai, aman, dan tak seseram bayangan kita. Kita bahkan harus optimistis bahwa Indonesia akan lebih baik selepas pemilu, siapa pun yang keluar sebagai pemenangnya.♦
Barly Haliem Noe Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Adi